Angngaru / Mangngaru Tradisi Sakral Bugis Makassar (1)
Selasa, Juni 05, 2012Angngaru, implemetasi menyampaikan sumpah setia dengan bahasa Bugis atau Bahasa Makassar. Angngaru masih merupakan tradisi yang bersifat sakral bagi masyarakat Sulawesi Selatan, sebab termasuk rangkaian acara ritual. Pangngaru atau pelaku angngaru secara heroik berjanji dengan suara lantang benda pusaka di tangannya yaitu badik selain di gunakan sebagaiman layaknya mengguna jurus silat , badik tersebut oleh pangngaru pula ditikam-tikamkan ke badang sendiri, juga ke dada, leher hingga ke wajah, namun badik tersebut di tanganya tidak melukai pemiliknya seolah imun
Sejalan dengan tujuan penelitian mengungkap "sakral tradisi angngaru Bugis Makassar", maka penelitian ini menggunakan metode penelitian etnografi
Angangaru secara protokoler dilaksanakan di depan raja atau pembesar negeri juga dalam kegiatan ritual dan temmu taung
Sakral sesi lain karena mangngaru dapat juga terjadi ketika menyampaikan keinginan/hajat pada boting langi (mahluk langit) tentu dengan kalimat –kalimat yang terkadang hanya dimengerti oleh strata tertentu misalnya Bissu, juga dalam menyampaikan kebulatan tekad atau sumpah setia, dan angngaru diiringan alat-alat musik tradisi SulSel
Buku Kearifan Budaya Lokal Tulis Kaimuddin Mbck di Kab Maros |
Sakral memiliki simbol bahwa segala sesuatu dikaitkan sebagai pemilikan Tuhan maka termasuk properti adat harus dalam kadaan suci dibissai agar segala sesuatu tidak akan terjadi
tanpa kehendak atau ridha Tuhan Yang Maha Esa
__________
catatan : manakala seseorang ingin mengusung sebuah kesenian sakral di
luar konteksnya tanpa memperhitungkan kesakralannya dan perasaan pendukungnya, maka sukma ini kehilangan auranya, dan yang tertinggal adalah sebuah onggokan kreativitas yang tak berjiwa.
__
kaimuddin mbck "petik dari buku kearifan budaya lokal"
*Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Latar Belakang ke-sakral-an tradisi angngaru (2) Nilai - nilai yang Terkandung dalam Pappaseng/ pesan-pesan amanah angngaru dan upaya berikutnya yaitu lacak jejak (3) Pergeseran sikap sakral angngaru dimasa sekarang.
Catatan Kaki
*Metode penelitian etnografi adalah usaha untuk mencari data dengan wawancara berkali-kali dengan beberapa informasi kunci. Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah interaktive model of analysis yang terdiri dari tiga komponen terlibat dalam proses dan saling berinteraksi antara komponen dengan proses pengumpulan data sebagai proses siklus. Tiga komponen yang saling berhubungan tetsebut adalah reduksi data, sajian data (data display) dan kesimpulan (conclusion drawing).
0 comments