12 Kumpulan Puisi Tentang Rindu
Senin, Juni 18, 2012Sebab rindu, akhirnya aku pulang untuk merajut kembali rasa ini ke hulunya, ke muara di pantai tempat berlabuh. 12 tahun setahun setelah memoar itu, sesuatu berubah menjadi lukisan penuh jejak yang menyulam waktu dan rindu di ketinggian langit biru, betapa jauh menerjemahkan ...betapa mengeras nyaringnya...aku tak berpaling, rindu itu perselisihan antara aku yang menunggumu atau kau yang mendekat, haha..nikmatkanlah rindu, ruang yang lengang, sebelum...rindu bagai pagi tak bertemu malam, dan kau hanya mendengar jerit dari ujung langit seolah memanggil namamu.
11 Kumpulan Puisi Tentang Rindu
(*Sampai raib pertemuan itu , jangan sangsikan lara hatinya, se-
______________________________gunung dan tak berujung dera derita melandanya)
Rindu | 1
Puisi yang terasa sepi, sendiri hingga menjelma bisikan yang sangat halus, saat ia menyelami dirinya sendiri. Maka mulailah meihat ke dalam nostalgia yang mengekal, kukira itulah keluasan yang tidak terbatas, lebih luas dari dunia luar kita. Dunia dalam diri kita yang penuh kesunyian, sepi..lengan..juga tanda tanya.
Tentang rindu menguat sirkulasi dengan aliran yang sangat deras dari hati ke seluruh jiwaku
setiap kali denyut rindu itu, ingin segera pulang menepikan rasa ini, memarkirnya, Karena alirannya bak riuh terminal memenuhi setiap sendi, Aku takut ia akan menenggelamkanku
Rindu | 2
Puisi yang hilang jejak, tatkala tak mampu terungkap langsung,
tetap bungkam walau gemuruh dinding rindunya hampir roboh sendiri
Rindu yang Menapak disetiap jejak kaki, kekasihnya
Rindu yang mengantar kekasinya pada sekumpulan kebahagiaan
Rindu yang coba Menghapus awan kelabu yang membalut jiwa cintanya
Rindu yang penuh gelora dan nyanyian kepedulian
Rindu | 3
Sesaat lagu rindunya terdengar sayup "Datanglah kasih dimalam sunyi ini , Ingin kudamai dalam dekapan cintamu, Belai diriku dalam dalam dinginnya malam, menyeruaklah dalam kamar asmaraku, Jangan kau biarkan mawar cintaku melayu Tanpa siraman air kasihmu
Ku ingin kecupan mesra mengirim tidur lelapku ...".
Rindu | 4
Isarat yang terbaca setiap hari, yang mengajakmu pulang ke segala samudera atau
pulang kekursi-kursi taman yang meratapi kesendiriannya, disini, ada yang menunggu hidup dan mati, hanya : untuk menulis atau mengukir senyum yang
hendak dilihatnya ke dua kali itu ?
Rindu | 5
Subuh benar ia menunggumu, dan
embun yang membekukannya tak di hirau,
ia...disini
: bersimpuh pada
"senyum yang pernah dilihatnya".
.--------
______
Puisi Rindu 6
"senja (matamu yang kukira senja)"
Duh matamu say..
kukira bola salju yang menggelinding, ah...
tapi, sudahlah...
:Aku terlindas sajalah atau tercebur di beningnya,
di matamu: ku menyempit dan purba
di-tatapmu aku tinggal diam, dan tawar,
berhentilah....ditatapmu ku tergantung tinggi meng-awan
________________________
kaimuddin mbck, maros
Puisi Rindu 7
kita-abadi-sayang
Kita sama pelupa-nya,
tak ngerti ini gelap atau terang ,
tak membedakan antara kau, aku atau kita ?,
juga tak ada catatan suka atau duka,
mungkin sesuatu telah mengeram
sebab kita hanya mengenal mimpi akan kebebasan,
ya... sebuah temu di kelupaan alam realitas,
seperti sore yang ku-berusaha lupa, lalu " kita terjerembab ke
dasar bumi sebagai belukar", kita lupa mengenang
temu itu sayang...sebab "kita" sendiri adalah
"kait juga jerat".
------------------
kaimuddin mbck: di Maros Rumah Tedde
kita "abadi ", sayang...kita "abadi ", sayang...
________
Puisi Rindu 8
"memoar bulu mata-mu"
Aku ingat kembali
bulu matamu yang lentik dan
kembali ingin sekali meniupnya, ahh......
aku bayangkan saja telah menemuimu dan........
melakukannya ...
lagi.......
__________
Kumpulan Puisi Rindu 9
"......ter-infeksi (x)"
*menekur pada indah matamu dalam teks puisiku*
Menjadi salah dengan menyimpanmu-pun tak mengapa, sebab dengan begitu aku telah menciptakan surgaku sendiri. Oh...TIDAK.......!!*,
aku harus berhasil merebutmu dari diriku sendiri dan tak bisa kubiarkan menjadi lebih keparat dengan memilikimu, sebab matamu adalah jarak yang membuat sorga dan neraka begitu tipis, semoga Rindu ini menemukan tepiannya ... (apa ya..?), sebab
YA.....pantang melihatmu kedua kali, "aku mudah terinfeksi....
_______________
kaimuddin mbck, Maros dalam ".ter-infeksi (x)",
*aku bajingan yang coba sadar....
kau saja yang ......ter-infeksi (x)
.
Kumpulan Puisi Rindu 10
~Sepi~
Sepi adalah lidah api yang menjilat-jilat
Terdesak pada sudut-sudut gelap tempat segala perih
di tenggelamkan
Wajah wajah bersetubuh, bugil, dingin, penuh ilusi ..imajinasi
Disini terkubur lalu terlahir kembali, sebagai kata dalam “sepi..”
____________
kaimuddin mbck dalam sepi
_________
Puisi Rindu 11
*lupa yang menggilakan
Setelah "tatap kita saling sugesti" kita meraba-raba dan asing,
ini gila ya...kita sama pelupa sayang, tak mengenal musim juga tak mengerti gelap atau terang, kita menjadi kertas yang menuliskan suka atau duka secara liar.
oh....adakah sesuatu yang telah ditarik dari jantung kita
sehingga setiap saat kita bermimpi akan kebebasan....,
lihatlah, kita meresap kedasar bumi dan tumbuh sebagai belukar,
kaki serta tangan-tangan kita seolah saling kait juga saling jerat, uh..
(ini begitu gila ya...?)
…dan kita berangkulan penuh jerembab
Puisi Rindu ke 12
Aku sekumpulan kobaran kata, tak terucap di hadapanmu,
sebuah rindu terpendam, mungkin pula demikian getir dan rapuh,
Tapi rindu ini indah penuh warna , dan hanya menunggu seseorang mendengar,
pesan terakhir dari sakarat hatinya yang akan pergi.
__
*Demikianlah 12 kumpulan puisi tentang rindu, letupan perasaan yang mengurai kata dalam puisi. Di setiap kenangan adalah denyut kehidupan amor, bak panah cinta melesat untuk memohon pada ikhtiar demi selalu rasa rindunya tiba_ Penulis : Sangbaco.web.id_Maros
0 comments