drama tentang PELACUR (pembelajaran SMA Mahasisawa)
Senin, Oktober 15, 2012Naskah drama "PELACUR DAN SANG PRESIDEN" Karya Ratna Sarumpaet
Setting Panggung :
Panggung Kosong, Gelap. Cahaya Muncul Di Layar Belakang Seperti Cahaya Fajar. Di Iringi Suara
Perempuan Menyanyikan Salawat Secara Solo. Beberapa Saat Kemudian Sekelompok Anak-Anak
Perempuan Di Bawah Umur Melintas(Siluet). Bu Darno Dan Beberapa Orang Preman Mendorong
Anak-Anak Hasil Tangkapannya, Kadang Menggebuk Pantatnya, Kadang Menjambak Rambutnya.
Setelah Rombongan Anak-Anak Lewat, Lampu Sorot Dari Dan Ke Beberapa Sudut Bergerak. Bunyi
Sirene Terdengar Meraung-Raung Di Kejauhan, Diikuti Suara Sirene Mobil Kepolisian Yang
Terdengar Menderu - Deru. Terdengar Suara Para Pembaca Berita Diberbagai Stasiun Televisi
Membacakan Berita Tentang Kematian Seorang Menteri, Di Ulang-Ulang Dan Berlomba, Kadang
Bertumpuk. Di Atas Panggung Melintas Iring-Iringan Jenazah Disinari Cahaya Yang Memotong Dari
Arah Samping.
PB1 : Nurdin Hidayat, salah seorang menteri kabinet pagi tadi ditemukan meninggal dunia, di kamar sebuah hotel berbintang lima. Tubuhnya berlumuran darah dengan beberapa tusukan dibagian dada dan perut.
PB 2 : Kematian Menteri Nurdin dilaporkan sendiri oleh pelakunya, Jamila, pada pihak kepolisian. Kepada para wartawan, Jamila mengaku membunuh Menteri Nurdin dengan sadar.
PB 3 : Sidangkabinet yang pagi ini berlangsung diselimuti suasana mendung. Cara dan tempat kematian Nurdin, oleh berbagai pihak dinilai sebagai kegagalan Presiden dalam menyeleksi kualitas moral para anggota Kabinetnya.
PB 4 : Para pengamat politik menyerukan agar semua pihak terutama para politikus mengambil pelajaran dari kematian Nurdin, memberikan kebebasan pada Presiden menentukan kabinetnya tanpa dibebani kepentingan-kepentingan politik.
BABAK 2
BERITA-BERITA ITU FADE OUT BERSAMAAAN DENGAN IRING-IRINGAN JENAZAH DAN CAHAYA LAMPU SOROT DARI SUDUT-SUDUT PANGGUNG. BUNYI SIRENE TERDENGAR MENJAUH.
CAHAYA DISOROT KE JAMILA – 2 YANG DUDUK DI BALE DI DALAM SELNYA. MATANYA MENATAP KE SATU ARAH, JAUH, PENUH DENGAN KEMARAHAN DAN KEBENCIAN. DI LATAR BELAKANG, JAMILA 1 TAMPAK ( SILUET) SEDANG MENGAJI, MEMBACA AYAT SUCI AL QURAN, SAYUP DAN MENYAYAT.
J 1 : Allahu laa ilaaha illaa huwal-hayyul-qayyum. Laa ta’khudzuhu sinatun wa laa naum. Lahuu maa fisaa-mawaatiwa ma fil-ardhi man dzalladzii yasfa’u indahu illa bi idznihiya’lamumaabaina aidiihim wamaa khalfahum wa laayuhiithuunabisyai’in min’ilmihi illaa
bimaasyaa’awasi’a kursiyyuhus-samawaatiwal-ardha walaa ya’uduhuu hif huhumaawa huwal-aliyyul-azhiim.
BABAK 3
CAHAYA DISSOLVE DENGAN IBU WARDIMAN. LUMPUH, MENGGUNAKAN KURSI RODA IBU WARDIMAN MASUK DI BAGIAN DEPAN ARENA. IA GUSAR DAN DENGAN SUARA KERAS YANG DIANGGUK- ANGGUKAN MEMECAH SUASANA, MEMANGGIL-MANGGIL ZAELANI
Z : Saya Bu ! (Zaelani masuk berlari ,berhenti tepat di depan ibu Wardiman
Z : Saya disini Bu.
IW : Suruh perempuan itu berhenti!! Ngajinya itu membuat telinga Ibu serasa terbakar.
Z : Zaelani tidak paham Bu.
IW : Su-ruh.. dia ber-hen-ti me-nga-ji...! (teriak dan dieja ) JAMILA MENGHENTIKAN NGAJINYA.
Z : Zaelani bingung Bu ?
IW : Jangan kamu berpura-pura Zaelani.
Z : Tidak Bu ……
IW : Jangan kamu berpura-pura, seolah kamu tidak tahu apa yang terjadi di rumah ini.
Z :Saya mohon maaf BuWardiman. Saya betul-betul tidak paham
IW : Bodoh! Panggil Jamila kemari.
Z : Baik Bu.(Zaelani keluar, Jamila 1masuk dengan melangkah pasti daan sujud depan Bu Wardiman
J 1 : Saya di sini Bu. (kehadiran Jamila 1, yang mendadak membuat bu Wardiman gusar ia menggerakkan kursi rodanyakearah lain)
IW : Jilbab-mu itu … (MENGGERUTU) Melihatmu mengenakan Jilbab Ibu merasa bersekongkol dengan setan menghina almarhum Ibumu.(GEMETAR, TANGAN JAMILA 1 MERAYAP KEKEPALANYA DAN DENGAN PASTI MELEPAS PENUTUP KEPALANYA. IA MENUNDUKKAN KEPALANYA MENATAPI JILBAB DITANGANNYA, DENGAN PERASAAN SEDIH SEKALIGUS MARAH )
IW : Ayahmu – menjualmu ke mucikari, saat kamu masih ingusan. Dalam keadaan sekarat Ibumu menculik mudari mucikari itu dan mengantarmu kemari supaya kamu aman. Di rumah keluarga terhormat seperti di rumah ini dia berharap kamu akan tumbuh sehat. Dan apa yang kamu lakukan? Kamu seolah ditakdirkan untuk jadipelacur.
(KATA-KATA KASAR YANG DIUCAPKAN BU WARDIMAN SEPERTI MENDORONG TUBUH JAMILA 1 UNTUK BANGKIT. IA BERDIRI KAKU, MENDONGAKKAN SEDIKIT KEPALANYA, SAMBIL BERUSAHA KERAS MENELAN PAHIT UCAPAN – UCAPAN BU WARDIMAN)
IW : Ibu hanya memintamu menyebutsatu namaJ amila. Bapak Wardiman atau Hendra putra Ibu.
Hanya dengan begitu Ibu punya sesuatu untuk membelamu.Kamu malah berkeras mengunci mulut. (PERLAHAN TETAPI PASTI, JAMILA 1 SURUT).
IW : Selalu begitu. Membisu dan pergi. (JAMILA MENGHENTIKAN LANGKAHNYA. SOUND EFFECT , MENGGAMBARKAN KEMARAHANNYA)
IW : Zaelani …... Zaelani ……
BABAK 4
DARI DUA ARAH YANG BERLAWANAN, TERLIHAT BEBERAPA ORANG RONDA / LELAKI MELANGKAH CEPAT DENGAN SENTER DI TANGAN. BEBERAPA SAAT SETELAH ITU, DARI ARAH BELAKANG TIBA-TIBA TERDENGAR TERIAKAN-TERIAKAN.
BABAK 5
PENCAHAYAAN DI AREA JAMILA 1, PARELEL DENGAN PENCAHAYAAN DI PANGGUNG SEL JAMILA 2 DENGAN DOMINASI LEBIH BESAR DI AREA JAMILA 2__DI TENGAH BALENYA JAMILA 2 TAMPAK SEDANG SUJUD, SAMBIL MELETAKKAN KEPALANYA DI BALE, PERSIS SEPERTI JAMILA 1, PERLAHAN IA MENGANGKAT TUBUHNYA, MEMBENTANGKAN KEDUA
TANGANNYA LALU BERTERIAK SEKUAT TENAGA.
BR : Hei Hei! Apa-apaan teriak-teriak begini? (JAMILA – 2 KAGET OLEH SUARA KERAS BU RIA. IA MULAI SADAR IA BARU SAJAMENGALAMI MIMPI BURUK).
BR : Penghuni penjara ini bukan cuma kamu Mila. Mimpi buruk, itu biasa. Jadi gak usah teriak-teriak. Membunuh seorang pejabat tinggi mampu, menghadapi mimpi buruk kok seperti orang kesurupan.
JAMILA – 2 TIDAK MENANGGAPI. TAMPAK LETIH, IA MEREBAHKAN TUBUHNYA, MERINGKUK. PENCAHAYAAN DI PANGGUNG JAMILA 1, PARELEL DENGAN PENCAHAYAAN DI PANGGUNG SEL JAMILA 2 DENGAN DOMINASI LEBIH DI PANGGUNG JAMILA 1__MASIH DIKELILINGI PARA PEMBAWA SENTER, JAMILA 1 BERUSAHA MENGANGKAT TUBUHNYA. IA MENG-GOSOK-GOSOKKAN JILBABNYA YANG PUTIH, MEBERSIHKAN DARAH DI BELATI YANG TERGENGGAM DI TANGANNYA, BERULANG-ULANG, SEOLAH DARAH YANG MELEKAT DI BELATI ITU TAK KUNJUNG BERSIH. IA MENATAP KEDUA BENDA ITU SEPERTI MENATAP SEBUAH DOSA MENAKUTKAN, SAMBIL BICARA DENGAN AMARAH DAN KEGETIRAN.
J 1 : Apaini ….
TUGAS 1
1. Pengertian pengkajian drama menurut kamus besar Bahasa Indonesia! Jawab:
- Pengkajian :suatu proses menelaah, meneliti ataumem pelajari
- Drama : * komposisi syair/prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupandan watak melalui tingkah laku (akting) / dialog yang dipentaskan * cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik hingga emosi, yang khusus disusun untuk dipentaskan, Jadi, pengkajian drama menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah suatu proses menelaah, meneliti atau mempelajari cerita atau kisah yang melibatkan konflik hingga emosi yang khusus untuk dipentaskan.
2. Pengertian pengkajian drama menurut ahli sastra! (Aminudin (1995:39):
Jawab: Kegiatan mempelajari unsur-unsur dan hubungan antar unsur dalam karya sastra dengan bertolak dari pendekatan, teori dan cara kerja tertentu_sedang Talha Bachmid (1990:1-16):
Suatu proses menelaah kaidah bentuk, seperti unsur alur dan pengaluran, tokohdan penokohan, latar ruang dan waktu serta perlengkapan, dalamkaitannyadenganbahasa dramatic
- Zaidan (2000) : Kegiatan mempelajari salah satu ragam sastra dalam bentuk dialog yang dimaksudkan untukd ipertunjukkan di atas pentas
3. Kesimpulan pengertian pengkajian drama menurut diri sendiri!
Jawab: Suatu kegiatan menelaah unsur-unsur yang saling mendukung dan berkaitan dalamkarya sastra yang dipentaskan dengan berlandaskan pada teori, pendekatan serta pola pikir tertentu yang selaras dengan pengetahuan landasan.
________________________________
Belajar Kajian Drama(SMA & Mahasiswa)
a. Setting panggung:
1. Jalanraya
2. Rumah (sebuahruangan)
3. Penjara (dalamsebuahsel)
b. Perlengkapan:
1. Jalanraya :kamera, petijenazah, mobiliring-iringan
2. Rumah :kursiroda, meja, kursi
3. Penjara :belati, tikar
c. Kostum
1. Jalanraya :pakaian wartawan dan kameramen
2. Rumah :pakaian ibu pejabat, pakaian pria, pakaian wanita berjilbab, jilbab
3. Penjara :pakaian penjara, jilbab, mukena
d. Tata Rias
1) Prolog: Bu Darno: dirias dengan berlebihan menggambarkan sosok ibu setengah baya yang kejam Preman : dirias acak-acakan dan agak kotor dan berdebu karena terlalu banyak melakukanaktifitas di jalan raya_ Anak-anak : dirias kumal dan kotor menggambarkan anak-anak jalanan
2) Babak1 : Pembacaberita 1-4 : dirias rapi untuk menampilkan kesan berwawasan luas__ Cameramen : dirias biasa-biasa sajasesuai dengan situasi kerja
3) Babak 2 :Jamila : dirias ringan dan tak berlebihan
4) Babak 3 : Ibu Wardiman : dirias dengan make up yang agak tebal untuk menampilkan kesan wanita yang sudah berumur dan galak
· Zaelani : dirias agak acak-acakan setelah sibuk dengan banyak hal
· Jamila 1 : dirias ringan namun harus menampilkan wajah orang yang memiliki beban dan lelah
5) Babak 4 :
· Zaelani : dirias ringan dan acak-acakan
· IbuWardiman : rias berat dengan pipi kemerahan karena marah
· Pembawa senter : dirias biasa-biasa saja
· Jamila 1 : dirias ringan dan biasa-biasasaja
· Jamila 2 : dirias agak pucat dan acak-acakan karena ketakutansetelah membunuh
6) Babak 5:
· Jamila 2 : dirias dengan tampilan kacau, pucat
· Bu Ria : dirias biasa-biasa saja namun tetap dapat menampilkan kesan galak
Pengkajian Drama Dengan Pendekatan Ekspresif
1. Perasaan Jamila : Merasa berbeban berat, stress dengan hidupnya, merasa dihantui karena telah membunuh, merasa tertekan oleh Bu Wardiman dan merasa lelah dengan masalah hidupnya, Penuh kemarahan dan kebencian.
·
Masalah : Jamila memiliki kehidupan yang tidak bahagia. Sejak kecil, ia telah dijual kemucikari oleh ayahnya dan ibunya sekarat. Walau begitu, ibunya berhasil mengambil kembali dirinya dari mucikari dan dibawa kekeluarga ibu,Wardiman dengan harapan Jamila dapat hidup layak dan aman di sana. Namun yang terjadi malah sebaliknya. Ia malah terlibat dalam suatu hubungan rumit dengan bapak Wardiman dan Hendra, anak bapak dan ibuWardiman sampai ia akhirnya dikata-katai pelacur oleh ibu Wardiman. Hingga semua akhirnya berpuncak pada saat Jamila membunuh Pak Wardiman. · Tanggapan terhadap masalah :awalnya, J amila tabah dan kuat menghadapi hidupnya yang keras, pedih, dan melelahkan. Namun perasaannya lama-lama terguncang dan tertekan sehingga ia melakukan tindakan membunuh yang sebenarnya tak boleh dilakukan. 2. IbuWardiman : · Perasaan : merasa dikhianati oleh suaminya, tidak dihargai dan didengarkan sebagai seorang ibu, merasa lelah dengan masalah, cepat marah, geram · Masalah : ia diperhadapkan dengan keadaan di mana sang suami mengkhianatinya dengan berbuat “nakal” bersama wanita lain sampai hamil begitu pula dengan anaknya yang meniduri wanita yang sama ·
Tanggapan terhadap masalah :ingin mencoba menyelesaikan namun kemarahan lebih menguasai dirinya. 3. Zaelani: · Perasaan: bingung dan ketakutan · Masalah :secara pribadi, tidak ada penggambaran masalah yang jelas. Hanya saja ia terlihat selalu takut dan tertekan oleh segala tingkah laku ibu Wardiman · Tanggapan terhadap masalah: Zaelani selalu menjadi pribadi yang penurut dan tidak suka membantah serta memancing rasa marah orang lain 4. Sekelompokanakperempuan : · Perasaan : takut, marah dan bingung · Masalah : kehidupan mereka terkekang dan terenggu toleh Bu Darno yang menangkap mereka · Tanggapan terhadap masalah : karena terlalu takut, yang dapat dilakukan hanya diam dan menurut 5. Bu Darno : · Perasaan : senangkarenamendapatbanyaktangkapan, merasaberkuasa · Masalah : telah terjebak dalam keadaan di mana dia menjadi sijahat yang selalu menangkap anak – anak bersama para preman · Tanggapan terhadap masalah: terus melakukan tindakan jahatnya
Para Pemeran : 1. Jamila 1 : J 1 2. Jamila 2 : J 2 , 3. IbuWardiman : IW 4. Zaelani : Z 5. PembacaBerita 1 : PB 1 6. PembacaBerita 2 : PB 2 7. PembacaBerita 3 : PB 3 8. PembacaBerita 4 : PB 4 9. Bu Ria : BR PROLOg__
demikianlah beberapa point yang terkait erat dengan naskah dan apresiasi hal2 yang kurang insyaallah kelak akan coba di lengkapi demi ketercukupan pembejaran tentang pembuatan naskah drama
0 comments