Naskah Drama "Si Pue-pue"
Sabtu, Oktober 06, 2012
Naskah Drama Si Pue-pue ini hasil lacak jejak "Pau-Pau rikadong" atau cerita rakyat dari kab maros Sul-sel, lalu mereduksinya ulang menjadi naskah drama untuk kebutuhan apresiasi pentas drama tingkat SMU di Kab. Maros Sulawesi Selatan. (periode : reaktualisasi masuknya Islam di Bontoa Maros, iktikadku mengatakan " sekedar berbagi, semoga membuat lebih baik, silahkan adaptasi naskah dengan , kreatifitas anda agar lebih ber-estetik, mentasnya.
Suara dari backstage : Dinamakan ia
si “pue-pue” karena –ketidak utuhan tubuhnya sebagai mana manusia layaknya atau
cacat (pada bagian leher, pundak hingga kaki nampak bulat dan kecil ), sehingga
diberi penamaan oleh masyarakat kampung dengan istilah sipue-pue atau si cacat.
Saksikan drama religi si Pue-pue….
.
(si pue-pue masuk lalu menyusul beberapa orang mengerumuni dan
mencela ada yang melemparnya dengan kotoran lalu mereka keluar)
Si Puepue : O..karaengku
batara….bajikupahang, punna kucinikki ni bunoka, mingka kulabbirangi ri bunoangku
nikia tallasakka mingka njari oloolo, oh..karaeng yang menciptakan langit tanpa
tiang ini, tentulah kau tahu keadaanku
dan aku akan mengembara menuju kepintumu.
( karena cita-cita inilah si
pue-pue persiapkan bekal untuk perjalanan jauhnya, yang mungkin akan mengitari gunung, melewati
pesisir juga menyeberangi sungai. Sipuepue berjalan…lalu istirahat, sesuatu
yang tak terduga dialaminya, sekelompok orang hutan dengan berjalan seolah kera
suara menggema memenuhi hutan belantara.
Si puepue sujud pasrah, sebelum beberapa orang menombaknya, seseorang
berkelebat, lalu menutup si puepue dengan kain, kain di tarik dan sipuepue
mengangkat pandangan Si Puepue
: “….jika
hendak membunuhku lakukanlah, karena tak mungkin lari darimu, sebab kau punya
empat kaki dan aku hanya punya dua, kecil pula, dan ku pantang kembali sebelum bertemu tuhan”.
(sekelompok orang hutan exit, sipuepue lanjutkan perjalanan, si pue-pue di iringi lagu mencari tuhan”o…didalam keremangan ku mencari cahyamu yang
hilang sirnah tak terperih semakin kuterlena…)
Suara dari
backstage :
“resopa temmangingi nappani malomo naletei pammaseNa dewatae, *,
berjalanlah terus kebarat sampai kau dipenuhi prasangka baik (sipue-pue
mencari-cari dan merasa heran pada sumber suara )
Si Puepue : pohon itukah
atau batu ini…?, “kucari pintumu
tuhan, sampai kekaburan ini menjadi jelas atau sampai aku tak dapat berjalan
atau mati dengan tubuh tetap cacat.
( Diteruskan langkahnya, hingga ia
sampai kesebuah hilir sungai, Di atas dahan pohon dilihatnya dua ekor burung seolah bersenda gurau, ia mengendap-endap lalu
mengintip),
Si Puepue : ”mungkin ini
bagian dari prasangka baik itu, apa yang di bicarakan dua burung itu yah..?”,
Burung berjambul merah kuning itu: ”tapi ,menukik kebawah dengan cepat dan begitu hampir menyentuh tanah
kami sempat berputar lalu melasat naik kembali dengan cara berputar,
sesungguhnya itu bukan gaya terbang, tapi kami menyembah Tuhan dengan cara
seperti itu “,
Burung berlurik-lurik : “kalau
aku sih cuma merentangkan sayap dalam waktu yang lama, sampai aku melihat
butir-butir makanan untuk kuantar kepada anak-anakku yang lapar, setelah ia
makan dengan lahap kamipun tersenyum, disitulah kurasakan kasih sayang
tuhanku”.
Sipue-pue : “pohon yang memberi petunjuk dan burung
berdialog memberi hikmah, bagaimana mungkin aku……? ah..”.(masuk Uak; orang
tua bersurban dan bertongkat, sebelum hampir meninggalkan panggung)
Si Puepue :,”uwa’ dimanakah
tuhan itu berada ?” ,
Uak :(memegang kepala si pue-pue dan menekannya hingga ketanah) ,
bahasa isarat uak: dekatkan telingamu
ketanah sebab itu bagian dari kesabaran, ayo…tunduk dan rapatkanlah). (Uak/
orang tua > setengah memaksa, sipue-pue akhirnya mengikuti perintah orang
tua itu, semakin rapat telinganya ketanah semakin jelas didengarnya suara.
( Suara dari backstage : (ilustrasi music) dengarlah betapa
tersiksanya orang-orang yang mati sebelum bertemu tuhan…”, , iapun akhirnya
pingsan, masuk 2 malaikat dan uak disudut panggung mematung) .
Malaikat 1: ”orang ini akan
aku lempar ke neraka karena jelas, ia belum bertemu tuhan”.
Malaikat 2 :”tidak….!, ia
memang belum bertemu tuhan, tapi
tidakkah kau lihat upaya yang dilakukanya begitu rupa, bukankah kematian lebih
baik baginya jika terlebih dahulu ia menemukan
tuhanya ?, sebab jika tidak ia pasti menjadi binatang.
Malaikat 1 : Bagaimanakah
anda ini, lihatlah ia telah ma…(masuk malaikat Zabaniah)
Malaikat Zabaniah :”diamlah
kalian…., serahkan arwah sipue-pue kepadaku dan lihatlah aku melemparnya
keneraka, karena tuhan tahu pasti dimana tempat yang cocok untuknya”. (lampu
mati, masuk beberapa nelayan , bersamaan dengan itu sipue-pue tersadar dari
pingsanya, ia memperhatikan tubuhnya yang- telah utuh
Si Puepue : oh…Tuhanku benar-benar pengasih”, (tapi
ia tetap menangis sejadi-jadinya)“mengapa
kalian membangunkan aku, ketika nikmat telah kurasa disisi tuhanku !?”
ya..Allah…izinkan kebenaran ini diketahui pula sekampungku. (nelayan tanpa
mengerti maksud sipue-pue)
-------Tammat-----
penjelas literasi asing : * artinya kerja keras adalah sebab, Allah mengasihi.
Zabaniah *malaikat penyiksa dalam
neraka.
Naskah ini plot settingan cerita dan pengaturan pemain dan lain-lain belum tuntas, tujuannya sekadar nga-abadikan saja ini naskah> silah buat sendiri / di bolehkan cipta skenarionya naskah dengan merujuk cerita rakyat berjudul " si Pue-pue". by sangbaco web.id.
Pilihan naskah drama lainya :
0 comments