Marawis Versi Bugis Makassar

Kamis, Februari 16, 2012

Marawis Versi Bugis Makassar - Menonton Musik tradisi Marawis di Al Markaz al Islami pada pesta seorang teman. Tampakan : sebuah musik dengan latar belakang gurun pasir sebagai setting panggungnya, menandai musik ini berasal dari negara timur tengah,dengan pembawa atau pemusiknya menggunakan alat musik tradisi gendang besar, gendang rebana ,gambus, gitar, suling, jimbe (sejenis gendang yang berbentuk seperti dandang, memiliki diameter yang berbeda pada kedua sisinya) penyannyi duduk dengan serta dua potong kayu bulat dikenal dengan nama parappasa (adalah alat musik berbahan bambu yang di ujungnya terbelah-belah seolah ujung sapu lidi iramanya terdengar kresek bertone trible)berdiameter empat puluh sentimeter.

jika dilakukan pengelompokan Aliran musik tersbut di era kekinian sering di identikkan dengan musik perkusi, dan dengan peralatan komplek biasa juga dilengkapi dengan tamborin atau krecek dan [Symbal] yang berdiameter kecil. Lagu-lagu yang berirama gambus atau padang pasir dinyanyikan sambil diiringi jenis pukulan tertentu, penari perempuan 2 memakai jilbab terutama, keserupaan gerak tari tersebut kemiripan dengan melihat gambar mozaik gerak tari dari Rumi (salah seorang pilosof muslim yang sangat legendaris)

Di tengah keterpukauan,  kami mewawancarai pimpinan Maramis tersebut Hasyimi Gufron (keturunan Arab-Makassar), ungkapnya "bahwa dalam musik dan gerak (oleh penari ) kami meramunya dengan memasukkan beberapa unsur gerak rate' (bahasa Makassar : refleksi gerak (gesture) ketika khusyu dalam bacaan kitab).

Rate sebagai ritual yang juga disebut "marrate" secara spesifikasi dilakukan oleh salah satu ormas dalam Islam yang banyak berkembang di Sulawesi Selatan ini, Musik maramis dan gerak rate ini merupakan kolaborasi antara kesenian Timur Tengah dan Bugis Makassar", Musik ini dimainkan oleh minimal limabelas orang, setiap orang memainkan satu buah alat sambil sesekali meng-koor, maksud kami melakukan koor / beacking vokal pada bagian bagian irama dengan syair tertentu. Dan beberapa penari dari kelompok tersebut bergerak terstruktur sesuai dengan irama talu-talu lagu tersebut, kukira ini memicu dan membangkitkan semangat apresiasi dan pengapresiasi,

Semua pemain yang terdiri dari  pria dengan kostum busana gamis dan celana panjang putih serta berpeci benar-benar sangat Arabian,  Uniknya pelestarian  pemain marawis bersifat turun temurun. sebagaimana wawancara yang pernah kami lakukan di darah pare-pare pada sebuah kelompok Maramis "pesisir", Sebagian besar masih dalam hubungan darah - kakek, cucu, dan keponakan. Sekarang hampir di setiap wilayah terdapat Marawis.

Dalam kesimpulan sementara, anggapan bahwa Marawis adalah salah satu jenis "musik tepuk" (tampak pada penari dan pemusiknya pada jeda irama tertentu mereka melakukan tepuk dalam tempo yang sama disela lagu , bersama dengan perkusi sebagai alat musik utamanya, musik yang berasal dari tradisi kesenian Timur Tengah dan memiliki unsur keagamaan yang kental.

Keagaaman yang kental maksud kami:tercermin dari lirik-lirik atau syair dalam lagu tersebut berupa puji-pujian...kecintaan, pada Allah swt sebagai Sang Pencipta dengan lirik berbahasa Indonesia juga Arab.
_________
kaimuddin mbck.

You Might Also Like

1 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images