Pesan Leluhur Pappaseng Tanggapi Zaman .
Rabu, Februari 15, 2012Sebelum tanggapan nilai pappaseng terhadap zaman, berikut kaidah penguatan nilai pappaseng : kebertahanan hidup masyarakat lampau Bugis-Makassar, tidak ditentukan oleh ruang tertentu, tetapi sebab pemertahanan nilai-nilai kearifan budaya yang ada dalam Pappaseng/Pappasang, itulah yang selalu dipedomani agar tetap hidup di dalam ruang itu. by : Kaimuddin mbck
Gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam menanggapi perkembangan zaman, merupakan konsekuensi sepanjang hidup bagi kemanusiaan.(penyebab perubahan telah terbahas sebelumnya), dan dapat di tegaskan bahwa dasar fitrah tiap orang pada hakikatnya selalu ingin mengadakan perubahan, termasuk karena rasa bosan sebagaimana dikatakan Hirscman " bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan".
Pesan leluhur : kekuatan Bugis Makassar (2) |
Artinya :
Yang disebut orang berani ialah yang kuat dan unggul bertahan, jikalau engkau menghadapi rintangan berat yang engkau tak dapat lalui atau atasi, kembalilah memikirkan jalan atau cara untuk mengatasinya.
Ketika Pesan leluhur tanggapi perubahan zaman.
Dalam beberapa dasawarsa terakhir mendapat perhatian baik oleh pengambil kebijakan maupun para literasi cendekia. Kesadaran ini muncul terutama karena semakin disadari keterdesakann eksistensi sistem kelembagaan masyarakat lokal, yang merupakan konsekuensi logis dari laju kemajuan masyarakat industri.- (dalam pantauan perk. budaya Maros) kamipun menegaskan ... pentingnya pemeliharaan budaya dalam aspek materi dan non materi sebagai aset daerah....dst. post--kaimuddin.mbck.
Menanggapi perubahan maka nenek moyang Bugis Makassar mem-filter-isasinya dengan memasukkan teks berikut sebagai timbagan penguatan motivasi kearifan
Pappaseng jejak Maros
Parapi i nawa-nawa, de e narapi i’ nawa-nawa
Artinya : Ber angan-anganlah hingga tak terjangkau angan-angan. (disampaikan oleh panrita/agamawan).
Anda tidak hanya menjadi apa yang paling Anda pikirkan, tetapi Anda juga meraih apa yang paling Anda pikirkan demi kemaslahatan orang banyak. Tendensi dalam pappseng ini sebagai bentuk pelahiran tokoh (to macca), pada generasi berikutnya. Keinginan pada kelahiran tokoh ini adalah simpul kuat yang terkait dengan salah satu butir dalam pangngadakkang yaitu rapang (suri teladan).”
Kalimat deklaratif dari Pappaseng/Pappasang ini dengan kosa kata de e narapi nawa-nawa adalah sinyalemen untuk mendeskripsikan reso (semangat tinggi), berfungsi sebagai alat pendidikan bagi generasi muda manusia Bugis....lanjut ke cat 2
____________
Refrensi : Mabbaco Kaimuddin, 2012, Kearifan Budaya Lokal. , PT. Pustaka Indonesia Press Jakarta, Jakarta. Suplemen News : koran tempo "Kearifan Budaya Lokal Masih Terabaikan"
0 comments