Temu Pentas Seni Sekolah : SMA Neg.6.Bontoa, SMA PERGIS Maros, SMA Neg 9, Marusu

Minggu, Oktober 09, 2011

dunia yang sibuk dengan berbagai hiruk pikuknya, sebuah ruang lengang, yang mengajak kita untuk keluar sejenak dari rutinitas dunia, sebuah dunia apresiasi dengan suara suara halus dari pecah air terjun Bantimurung lebur dalam riuh pemetasan para kuli panggung ini, medan ter-isolasi di tengahtengah kaki kaki gunung Bantimurung mereka teriakkan sepi, budaya  hingga ketertindasan sebuah keluasan yang tidak terbatas, lebih luas dari dunia luar kita. Dunia dalam diri kita yang penuh kesunyian. Sepi. Lengang. Suara-suara sunyi dalam diri manusia. lewat pentas kolaborasi inilah beraneka ragam aspek pembelajaran seni di Kab. Maros, (Drama, Puisi, Tari, akustik dan Monolog), coba di aplikasikan lewat apresiasi ini dengan tema, “Sebab Apresiasi Seni dan Budaya Maka…Mengalirlah”. Sesuai dengan program praktek pembelajaran seni budaya di ivent tahunan ini , kami bermaksud menyelenggarakan Pentas Seni (PENSI). Dalam rangka meningkatkan apresiasi dan kecintaan para siswa terhadap kesenian dan kebudayaan local Kab.Maros
           
Hari dan Tanggal :  Sabtu-Ahad, 22-23, Oktober 2011.
            Waktu                   :  18.00WIt – Selesai.
            Tempat                 :  Baruga Utama Bantimurung
 Fenomena anak usia sekolah yang senang dengan budaya asing menjadikan kewaspadaan untuk mengangkat dan melestarikan budaya lokal lewat pentas kolaborasi ini, juga agar menjadi bagian integratif dalam pemelajaran lokal di sekolah. Budaya lokal merupakan budaya yang dimiliki oleh suatu wilayah dan mencerminkan keadan sosial di wilayahnya. Beberapa hal yang termasuk budaya lokal diantaranya adalah cerita rakyat, lagu daerah, ritual kedaerahan, adat istiadat daerah, dan segala sesuatu yang bersifat kedaerahan. 

Lewat pementasan kolaborasi siswa inilah yang coba di terjemahkan dalam pentas nantinya ini di harapkan tercipta pemertahanan  budaya hingga terbangun kecintaan terhadap  budaya kita sendiri, realisasi dan pengapresiasi sekaligus merupakan upaya penanaman nilai-nilai yang terkandung dalam budaya lokal, seperti nilai religius, nilai moral, dan khususnya nilai kebangsaan kepada peserta didik. Pada akhirnya, penanaman nilai-nilai budaya lokal dalam apresiasi kolaborasi siswa/i SMA di Kab.Maros ini, diharapkan akan semakin membangun psiko motorik siswa dalam kreatifitas berseni juga terharapkan menjadi nilai pengimbang  pengaruh budaya asing yang semakin mewabah di masyarakat kita.

Prioritas lain dalam pentas kolaborasi kali  untuk mengisi waktu secara kreatif setelah usai ulangan mid semester disekolah, maka kami merencanakan untuk mengadakan kegiatan Pentas Seni (PENSI). Melalui beberapa kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa kecintaan terhadap kesenian dan menjadi refreshing setelah menempuh Ulangan mid Semester.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images