Hanya Sekali Laut Dibelah : Sejarah & Mantera

Senin, Mei 21, 2012

Sekali saja takjub itu..!, tepat ketika datang perintan "memukul air laut dengan tongkat", sejarah pun tak tertangguhkan menjejak sepanjang waktu menulis puisi membebaskan kata-kata atau serupa mengambalikan kata pada awal mulanya. ...Dan kata pertama adalah mantera. Maka menulis puisi bagi saya adalah mengembalikan kata kepada mantera. “(Sutardji Calzaum Bachri. Bandung, 30 Maret 1973).

Secara lunak realisme-magis didefinisikan sebagai gaya estetika atau mode di mana elemen magis ini dicampur ke dalam suasana realistis untuk mengakses pemahaman yang lebih dalam kenyataan. Unsur-unsur magis tersebut dijelaskan eperti kejadian normalyang disajikan secara langsung dan unembellished yang memungkinkan “real” dan “fantastis”simak puisi berikut ini.

wahyu Allah kepada Nabi-Nya dengan perintah agar memukulkan air laut dengan tongkatnya. Maka dengan izin Allah terbelah laut itu, tiap-tiap belahan merupakan separti gunung yang besar. Di antara kedua belahan air laut itu terbentang dasar laut yang sudah mengering.

Sekali saja laut dibelah oleh Musa

puisi religi:
Tak berdusta ketika garam tubuhnya menetralkan
sampah dan bau bangkai.
 
Laut itu, senang melihat nelayan menatapnya
penuh makna, lalu....mengambil
sebagian hiasan di tubuhnya.

Laut itu,
Gembira melihat gadis belia memberi hadiah boneka
pada lumba-lumba yang bermain di wajahnya

Laut itu,
Tersenyum pada bulan yang membayang di dadanya-
dengan bermanja-manja, dan tertawa pada matahari
senja yang mewarnai rambutnya dengan jingga.

Hanya sekali laut itu, takjub
Ketika Musa membelah tubuhnya dan
menenggelamkan Firaun   hanya sekali..

______
Maros.2008.
Kaimuddin.Haq, dalam...

Analisi Puisi religi: Sekali Takjub
Kitab Samawi menegaskan : Angin dari timur yang berhembus kencang dikabarkan membantu terbelahnya Laut Merah oleh Nabi Musa seperti yang tertulis pada kitab suci agama Samawi, kata para ilmuwan Amerika Serikat, Selasa. Peristiwa Musa membelah Laut Merah untuk Bani  Israel mungkin adalah keajaiban paling spektakuler yang dijelaskan dalam Perjanjian Lama. Sekarang para ilmuwan percaya bahwa fenomena itu mungkin terjadi - meskipun hal itu lebih berdasarkan Ilmu Alam daripada Musa.

Simulasi komputer memperlihatkan bagaimana angin dapat menghempaskan air laut, yang meniup selama 12 jam dalam semalam, bisa mendorong terciptanya perairan dangkal selama empat jam yang membelah perairan seperti tergambar dalam Eksodus Musa dengan Bani Israel,
sehingga mencapai dasar lautan dan membentuk laguna, kata kelompok peneliti di Badan Nasional Penelitian Atmosfir dan Universitas Colorado di Boulder. "Simulasi tersebut hampir cocok dengan bukti pada rombongan Musa," kata pemimpin penelitian itu, Carl Drews dari NCAR, "berdasarkan ilmu fisika, angin dapat menghempaskan air menjadi sebuah jalur yang aman untuk dilintasi karena sifatnya yang luwes, kemudian kembali mengalir seperti semula".

Menurut tulisan dari kitab suci Islam maupun Kristen, Nabi Musa AS. memimpin umat Yahudi keluar dari Mesir atas kejaran Firaun pada 3.000 tahun yang lalu. Laut Merah saat itu terbelah sementara untuk membantu rombongan Musa melintas dan langsung menutup kembali, menenggelamkan para tentara Firaun.
Drews dan kelompoknya meneliti tentang angin topan yang berasal dari Samudera Pasifik menciptakan badai besar yang dapat menghempaskan air di laut dalam.
 
Kelompoknya menunjukkan kawasan selatan Laut Mediterania yang diduga menjadi tempat penyeberangan itu, dan memaparkan bentuk tanah yang berbeda karena terbentuk setelahnya serta memicu isu mengenai lautan yang terbelah. Pemaparan tersebut membutuhkan bentuk tapal kuda Sungai Nil dan laguna dangkal di sepanjang garis pantai. Hal ini memperlihatkan angin berkecepatan sekitar 101 kilometer per jam yang berhembus selama 12 jam, dapat menghempaskan air pada kedalaman sekitar dua meter.

_Pada akhir tahun 1988, Ron Wyatt seorang arkeolog mengklaim bahwa ia telah menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur kuno di dasar laut merah. Menurt Wyatt, terdapat kemungkinan bahwa roda tersebut merupakan bagian dari bangkai kereta tempur Firaun yang tenggelam saat digunakan untuk mengejar Musa bersama para pengikutnya. Selain menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur berkuda, Wyatt juga mengaku menemukan beberapa tulang manusia dan tulang kuda ditempat yang sama.
______
Lokasi dimana Nabi Musa bersama umatnya menyebrangi laut Merah diperkirakan berada di Teluk Aqaba di Nuweiba. Jarak Nuweiba ke Arab ditaksir sejauh 1800 meter. Lebar lintasan laut Merah yang terbelah diperkirakan 900 meter. Bisakah kalian bayangkan kekuatan Maha Besar seperti apa yang mampu membelah laut Merah tersebut? Berapa besar gaya yang dibutuhkan? Inilah bukti Kebesaran Allah!!.
Setelah dilakukan pengujian di Stockhlom University terhadap beberapa sisa tulang belulang yang berhasil ditemukan, diketahui bahwa struktur dan kandungan beberapa tulang telah berusia sekitar 3500 tahun, menurut sejarah, kejadian pengejaran Nabi Musa oleh Firaun juga terjadi dalam kurun waktu yang sama.Tentunya hasil penelitian tersebut semakin memperkuat dugaan bahwa sisa-sisa tulang belulang dan bangkai kereta merupakan bagian dari kerangka bala tentara Firaun yang tenggelam di laut Merah.

Selain temuan diatas, ditemukan juga poros roda dari salah satu kereta kuda yang kini telah tertutup seluruhnya oleh batu karang, terdapat juga sebuah roda dengan empat jeruji yang terbuat dari emas. Mungkin benda-benda tersebut sengaja di lindungi oleh Allah sebagai bukti bahwa mukjizat yang diturunkan kepada Nabi-nabinya merupakan hal yang nyata.
__________
Sunting : Washington, AS (ANTARA/Reuters) blogneforfree

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images