Penjara Sepi | Insiden Puisi

Selasa, Mei 08, 2012

Insiden Penjara Sepi, ulasan skeptik perihal mengerikan sebuah keadaan, obyek terkurung dalam api dan detik yang menerima begitu saja keadaan. Berikut uraian sastra dalam insiden puisi : Ditatapnya sel satu demi satu sedang ia sendiri terkunci menunggu giliran terbakar, uh..ngeri, "Kami mendengar jeritan para teman se-selnya yang terbakar hidup-hidup, satu-satunya yang kami bisa lakukan adalah mulai membobol atap, sehingga kami bisa keluar dari atas bangunan, kami mulai merobek langit-langit di atas kami," ucapnya.

Kebakaran yang melanda sebuah penjara di Kota Comayagua, Honduras, Rabu (15/2/2012), yang menewaskan sebanyak 356 narapidana.Menurut Juru bicara Dinas Pemadam Kebakaran Comayagua, suasana di dalam penjara saaat itu seperti di dalam neraka, dimana para narapidana putus asa meloloskan diri dari maut, kata Arlen Gomez, seorang anggota keluarga narapidana, "Saya mencari saudara saya. Saya tidak tahu apa yang terjadi padanya, dan mereka tidak membiarkan kita masuk,jika saudara kami mati maka seluruh Honduras akan kami buat lebih Penjara dan Sepi" .


Penjara sepi kumpulan puisi

Sepi Mistis

kau lipat sepi kesekian kali dan

 menjauh pantai, segalanya seolah tumbuh di

rahim gulita, uh sunyi dan sebuah

 senyum merambat diam-diam dengan

seribu kisah air mata,


Sepi kembali merupa malam, adakah

kau telah terbebas

kulihat kau "memeluk sesuatu dengan

kasar dan  membunuh seluruhnya".

malam sepenuh rindu

pagi sekali : kau  kabut  mengepung diantara sentadu sepi 


puisi dalam " Penjara Sepi"


Di sini tak ada kau, aku juga kita

  sesuatu  tak terjangkau

pun hujan yang pernah jatuh di bahumu seolah senja yang pucat

sesuatu mungkin harus seperti ini

agar  tak  usai

dalam gigil juga bisu 

tapi pengertian terasa di runcingkan, dikilatkan

(dan di antara gerimis ...aku rintik yang jatuh di rambutmu)

___________

Bukan penjara  adalah  PEMBEBASAN DIRI, 
berkata "ini dan itu", juga bukan penunjukan pretensi aksioma atau ideologi, sederhananya berhentilah merasa....dst. 

tangisan selamat tinggal, sekali waktu  sepi itu menjelma angin membelai rambutmu dan kau seperti tersirap dalam....dst.
 (Link terkait : Catatan "sepi"

l... suara perempuan diseberang jalan tadi, dengan kalimat terakhir, "aku masih hidup, disela-sela kau mengeluh dan menjerit". Setelah aku..
__________________ 

Demikianlah penjara sepi, dalam insiden puisi, banyak hal yang tidak mengerti dalam hidup ini, zaman sedang di persimpangan jalan, tetaplah berbenah diri, atau kurung dirimu dalam dalam " penjara suci" sebab segala tak hanya dudiawi, ia setan 24 jam memantau dan terus coba melepaskanmu dari terikan akhirat, waspadalah.
_
Kecuali insiden Puisi dalam penjara sepi
 sangbaco. Maros.web id






You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images