Naskah Drama : PARA PENJEMPUT SYAHID

Rabu, Juli 20, 2011

Naskah drama : PARA PENJEMPUT SYAHID, dengan Setting Panggung: terdapat dua terap dengan  berhala diatasnya , sebuah pesona gurun pasir , terap di sudut panggung.

______________________________
(A) mondar-mandir diatas panggung. Mukanya terkesan berfikir keras dan gelisah, mengeluarkan sebuah surat .

Suara dari Backstage :

Bismillahirrahmani Rahim. Amma ba”du
Yang kuhormati, saudaraku : Aku tidak pernah melihat sesuatu yang  lebih aneh daripada kepicikan pikiranmu terhadap islam. Padahal kau orang yang sanggup berfikirdan agama islam adalah agama yang sangat mudah di pahami oleh setiap orang. Rasulullah pernah bertanya kepadaku tentang dirimu, Kukatakan kepada beliau bahwa, semoga  Allah akan menggerakkan hatinya, mendorongnya  untuk datang kepada mu ya rasul. Karena itu kejarlah kesempatan baik itu, yang selama ini kau lewatkan begitu saja. Hormat Kakakmu.

(A) kemudian terduduk di sudut panggung dengan muka yang tetap berfikir dan gelisah. (tempo yang diikuti oleh gemuruh pelan angin padang pasir). Suara dari backstage: “Aku tidak pernah melihat sesuatu yang lebih aneh daripada kepicikan pikiranmu terhadap Islam”.<(suara yang berulang hingga mengecil)

A- Saudaraku ......, benarkah Muhammad mempertanyakan keberadaanku? Ini sungguh sulit kupercayai jika itu tidak datang dari suratmu. (Mondar-mandir gelisah)Tapi …. bagaimana dengan masa lalu saudaraku?,  Aku telah berdiri sangat lama diberbagai medan perang untuk menebaskan pedang, ke tubuh orang-orang yang telah berpihak pada Muhammad. Mereka ratusan bahkan bisa jadi telah ribuan yang mati di ujung pedangku,  Oh….Bagaiman ini  saudaraku?

(A)(.....berjalan gelisah diatas panggung, menarik napas dalam, sebuah keyakinan bersemayam di hatinya ) Oh, saudaraku....., aku akan menemui Muhammad. Pasti . Kau baru saja menafsirkan mimpiku beberapa malam lalu. Aku bermimpi berada di tempat yang sangat sempit dan juga gersang, kemudian aku ke luar dari tempat itu menuju ketempat yang lapang, hijau dan sangat luas. (seolah menggambarkan mimpinya)yah…, Aku menyakini jika tempat itu adalah tempat yang ditawarkan oleh Muhammad hari ini. Saudaraku…, Saudaraku…….! (setengah berteriak)-

(B) ( muncul dari sudut panggung,tergopoh-gopoh)-Kukira ada sesuatu yang sangat penting, sehingga kau memanggilku begitu keras dan terburu-buru, saudaraku.
A-Benar saudaraku. Kemarilah! Kukira kabar ini juga telah sampai kepadamu. Kabar tentang Muhammad.
B-Ya, Aku telah mendengar kabar tentang putra Abdullah itu.si pembawa kebenaran
A-Tentang kejujuran atas semua sikap-sikapnya.
B-Itu telah kuketahui sejak lama (ketus)
A-Tentang ajaran-ajarannya (meyakinkan)

B-Itu juga telah kudengar dari banyak orang. (menarik napas) Aku telah mendengar bahwa sepanjang Jazirah Arab, orang-orang telah menjadikannya penutan atas apa yang mereka sebut  Sebagai  Islam. Mereka membentuk pasukan dan menantang Jazirah Arab, seolah ia  tak terkalahkan, bangsat..
A-Apakah kau juga mendengar bahwa Muhammad menaklukkan hati  mereka telah  dalam waktu yang sangat singkat.
B-Aku malah melihatnya, Muhammad dan segenap pengikutnya melewati pesisir Mekkah siang dan malam tanpa lelah sama sekali.(gusar)

A-Aku akan menemuinya….
B-Itu semestinya yang kau lakukan sejak lama saudaraku. Aku telah membayangkan tentang sekali waktu sejarah yang dibangun oleh Muhammad itu terhenti oleh pedangmu. (Tertawa keras lalu dengan emosi) Jazirah Arab sudah cukup dengan para pemimpin Qurais, menghentikan Muhammad dengan segerah, Saudaraku! Ini kemungkaran atas apa yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita.

A-(menggelengkan kepala) Aku akan menemuinya tidak seperti dugaanmu. ((B) reflek berbalik dan mata mereka bertemu dgn tajam ),Dia datang seperti hujan dalam kemarau yang parah ditengah gurun. Apakah engkau belum melihat bukti yang cukup tentang kebesarannya?
B-Haha..ha..ha…, Kau mulai ketakutan, muhammad hanya serupa angin musim yang menghempas di setiap sudut dari jazirah Arab ini, ia… tak menghentak apapun!
A-Aku melihat tanda kebenaran! Aku akan menemuinya.

B-Dan kemudian menjadi pengikutnya? (Mata B menatap tajam A, A menunduk). Tidak Saudara! ( bergerak ke sudut panggung, menatap langit ), Demi Lata dan Uzza yang telah menghidupkanku sampai saat ini. Juga demi Lata dan Uzza yang menghadirkan matahari di siang hari dan bulan di malam hari. Aku tidak akan pernah melakukan seperti apa yang kau niatkan.

A-Wahai saudaraku, kau telah terbutakan oleh sejarah yang kau anggap besar di tanah ini. Padahal batang-batang kurma telah lama menjadi saksi atas kebodohan dan kedzaliman  kita. Apa yang kau fahami dari kebesaran bangsa ini ketika mereka dengan sangat kejam mengubur anak-anak perempuannya di tengah gurun dengan jerit dan tangis yang miris, tapi segera tenggelam oleh keangkuhan kita? Apa yang kau fahami dari semua itu.......?

B-Itu ketakutanmu. Dengar Saudaraku .... Ini aku!........... yang karena persaudaraan lalu engkau panggil aku sebagai ”Sahabat sejati”. Seumpama di negeri Arab ini tinggal aku sendiri yang tidak mengikutinya.maka akupun Tidak akan pernah mengikutinya, tidak........tidak akan pernah..!, bersambung..Drama penjemput syahid 2. (exit)……………………………………………….*Kaimuddin Mbck.
_______________________

Pilihan naskah drama lainya : 

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images