Bukan Adam Manusia Pertama

Sabtu, Desember 10, 2011

pandangan sekehendak waktu yang Allah inginkan, ya sebuah kisah ketika bumi mengadukan persoalan tersebut kepada Tuhannya. Atas pengaduan itu, Allah menciptakan umat yang beraneka ragam dan berlainan jenis, yang diberi nama Jin. Mereka memiliki jiwa dan aktivitas. Lalu mereka bertebaran seperti debu halus karena jumlah mereka yang sangat banyak. Tanah datar, pegunungan, dan berbagai pelosok dunia telah dipenuhi oleh mereka.

  Nabi Adam AS adalah manusia pertama, bahwa ia adalah khalifah 
 pertama di bumi, tak ada yang meragukan. Tapi sejumlah perbedaan antara keterangan para ulama dengan fakta-fakta sejarah yang terjadi di bumi maupun dalam sejarah penciptaan Adam yang diceritakan dalam Quran. Ketika Allah SWT akan menciptakan (Nabi) Adam, Ia memberitahukan 
 rencana tersebut kepada para malaikat. Dalam Qur’an dijelaskan,
 para malaikat berkata: “Mengapa Engkau ingin menciptakan 
manusia yang akan saling bermusuhan dan saling membunuh?”. Lalu dijawab oleh Allah SWT: “Aku lebih mengetahui dari pada kalian.”


Tanggapan Masalah : Manusia purba memang pernah hidup ratusan juta tahun yang lalu. Tetapi manusia purba ini bukanlah Nabi Adam, karena Nabi Adam diturunkan ke bumi tidak sampai 8000 tahun yang lalu (sekitar tahun 5872 SM). Manusia purba ini memang disebut al Basyar sementara Nabi Adam dan keturunannya disebut al Insan atau Bani Adam. Al Basyar ini awalnya diciptakan oleh Allah sama dengan makhluk lainnya. Yaitu hanya dengan mengucap; “Qun Fayaquun”, atau “Jadilah….”. Tidak seperti Nabi Adam yang dibentuk satu demi satu dengan ‘Tangan’-Nya, lalu ditiupkan Ruh-Nya hingga Adam-pun hidup. Seperti halnya hewan, al Basyar tidak memiliki ruh. Jadi jika dia mati, tidak ada ruh yang tertinggal untuk diadili di akhirat. Tetapi al Basyar memang memiliki otak yang sekelas al Insan. Hanya saja Allah tidak membekali al Basyar dengan ilmu pengetahuan seperti halnya Nabi Adam. Al Basyar mencari tahu sendiri bagaimana caranya membuat api, membuat senjata, membuat tempat perlindungan, berburu dan menyembah azimat. 

Tetapi pada akhirnya adalah, mereka hidup dari perang yang satu ke perang yang lainnya. Mereka tidak mengerti cara berdiplomasi, karena memang tidak ada buku panduan yang mengajarkan mereka cara berdiplomasi. Sehingga akhirnya Allah mentakdirkan mereka untuk punah puluhan ribu tahun sebelum diciptakannya Nabi Adam (saya tidak tahu bagaimana mereka punah, apakah karena perang, zaman es atau ditelan T-Rex). Lalu seperti kita tahu, Allah mengatakan niat-Nya untuk menciptakan manusia al Insan sebagai khalifah di bumi. Para malaikat mempertanyakan niat tersebut, mengingat keberadaan al Basyar di dunia hanyalah menumpahkan darah. Tetapi Allah sudah mempersiapkan segalanya. Nabi Adam dan Siti Hawa turun ke Bumi berbekal ilmu pengetahuan dan berbagai aturan dari Allah. Adam menurunkan ilmu berkebun kepada Qabil dan ilmu beternak kepada Habil. Adam mengajarkan anak-anaknya untuk bersyukur kepada Allah dengan membagi hasil jerih payah mereka kepada makhluk lain. Dan Adam menikahkan anak-anaknya sesuai perintah Allah. Bagaimana cara Allah membekali Nabi Adam dengan ilmu pengetahuan, bisa anda baca pada Surat Al Baqarah ayat 30 – 33. Tapi kalau tidak mau repot mencari, anda bisa membaca ayat-ayat tersebut di postingan saya yang lain, seseorang berharap tulisan ini bisa menjawab pertanyaan Arihaz99 pada thread tersebut di atas*

“Katakanlah, “Adakah di antara sekutumu yang dapat memulai penciptaan, kemudian mengulanginya kembali?”. Katakanlah, “Allah memulai penciptaan, kemudian Dia mengulanginya (mengembalikannya).
 Maka bagaimana kamu dipalingkan (menyembah selain Allah) ?”.
 (Q.S. Yunus [10] : 34)  

Bukan Adam Manusia Pertama tapi dari Air Mata ?
dewa yang bukan pria maupun wanita, matanya bisa memandang segala hal. Dari mulutnya dikeluarkan seorang anak, Shu adalah dewa udara; setelah itu dia keluarkan dari mulutnya lagi seorang anak perempuan, Tefnut dewa dari kelembaban. Mereka berdua diberi tugas mengubah kondisi semrawut alam semesta, Shu dan Atum menciptakan Geb dewa bumi dan juga Nut dewa langit.

Pada mulanya Geb dan Nut berlilit jadi satu, namun Geb berusaha tegak kembali, kemudian secara perlahan-lahan tatanan dunia baru akhirnya terbentuk, namun Shu dan Geb hilang dalam kegelapan.

Atum mengorek mata dirinya untuk mencari Shu dan Geb, akhirnya SHu dan Geb berhasil kembali ke sisi Atum. Atum sangat gembira, sangat terharu hingga meneteskan air mata, hingga setiap tetesan airmatanya jatuh ke bumi dan terciptalah seorang manusia.

Hingga beberapa tetesan mata dari Atum inilah kemudian memunculkan manusia dari jumlah sedikit kemudian menjadi banyak seperti saat ini. Dan inilah dongeng asal kejadian manusia dalam versi Mesir kuno yang terlahir dari air mata dewa_

Hal terbuka untuk kritik dan saran. Jika ada yang merasa tulisan ini tidak benar, tolong sampaikan secepatnya, lengkap dengan alasan-alasannya. Karena kalau ternyata memang pendapat ini salah, sebagian atau keseluruhan, berarti harus segera diperbaiki atau hapus bagian yang salah tersebut bukan....? 
____________
Referensi : In My Mystery & by Azis Turindra

*Anjurane kejelasan Bukan Adam  Manusia Pertama >> Untuk anda yang ingin tahu lebih banyak tentang al Basyar, ada baiknya anda membaca buku Dr. Abdul Shabur Syahin yang berjudul; Adam bukan manusia Pertama?

You Might Also Like

1 comments

  1. Assalamu alaikum topik k2 d hilangkan sj, karena dapat menyesatkan, walaupn dpt di jadikan perbandingan. tapi biarkan pembahasan pertam di pertajam, karena materi tersebut sangat menarik dibaca para user, harap jgn setengah2 dalam menjelaskan topik karena user akan meninggalkan back to SE dan cari link yg lain. makasih..!!!

    BalasHapus

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images