Rekor : Tanah Ulat dan Rumput "makanan lezat"

Rabu, Mei 02, 2012

C Manoharan,25, yang dikenal dengan nama 'Snake Manu', berupaya memecahkan rekor dunia dengan memasukkan ular hidup ke dalam hidungnya dan mengeluarkannya lewat mulut. Ini bukan atraksi pertamanya. Tahun 2005, ia tercatat dalam rekor dunia dengan 'memakan ulat terbanyak dalam 30 detik', berhasil menelan 200 ulat hidup, masing-masing sepanjang 10 cm.


Ulat diramu jadi makanan lezat dan berprotein
Makanan ekstrem juga dapat kita temui di Sumatera Utara. Di antaranya adalah terbuat dari larva ulat pohon enau  (aren) yang tumbang dan membusuk beberapa minggu. Ulat enau sendiri berwarna putih, gemuk dan berukuran sebesar jempol kaki orang dewasa, bahan dasar ini diramu dengan gulai bumbu kuning khas Batak jadilah makanan khas batak dengan  cairan kental yang sangat gurih
Bagaimana rasa ulat tersebut, stelah diolah? Bagian luarnya renyah karena telah digoreng terlebih dahulu. Bagian dalamnya “pecah” ketika digigit dengan rasa yang mirip santan, lumer begitu masuk di dalam mulut. Bagian mata ulat bahkan menimbulkan sensasi “kres” yang kemudian mengucurkan cairan kental yang gurih..para raja-raja di Karo sangat menyukai kidu

Description: A description... Terites terdiri dari berbagai jenis sayuran dan berisi jeroan atau bagian dalam sapi, kerbau, atau kambing. Rasanya yang legit membuat kuliner yang satu ini memiliki banyak penggemar. Terites sering juga disebut soto Karo, karena penyajian dan penampilannya yang hampir sama soto yang umum kita kenal. Namun satu hal yang membedakan adalah kuahnya. Kalau soto pada umumnya memakai kuah bening atau kuah santan, terites memakai kaldu yang diambil dari rumput yang ada pada lambung pertama sapi. 

Ups..Anda jangan salah paham. Rumput ini belum menjadi kotoran karena rumput ini diambil dari lambung, bukan usus besar. Rumput ini masih segar karena ketika kerbau atau sapi memakan rumput maka rumput yang baru dimamah di mulut akan ditelan dan dimasukan kedalam lambung (perut besar) kemudian akan dimamah kembali baru rumput tersebut akan dimasukan ke lambung. Nah di lambung itulah rumput tersebut diambil. 
Description: A description...Ekstrak yang berbentuk seperti rumput ditumbuk lalu diperas untuk diambil sarinya. Kemudian dimasak dengan babat, kikil, kaki kambing, atau kepala kamping/sapi selama kurang lebih tiga jam. Untuk memasak pagit-pagit diperlukan keterampilan khusus karena tidak jarang jika dimasak oleh yang bukan ahlinya masih terasa berbau amis.
Aroma khas yang dihasilkan oleh rumput hasil fermentasi lambung memberi cita rasa tersendiri. Memang kalau dilihat dari warna kaldu dan aroma nya membuat orang akan enggan memakannya. Tapi kebanyakan orang yang telah mencoba pasti ketagihan dan ingin memakan yang satu ini. Selain itu kandungan tanin pada terites berkhasiat mengobati penyakit maag.
Bagaimana dengan Anda. Berani mencoba?. Makanan ini termasuk makanan yang unik dan langka jadi untuk mendapatkannya Anda hanya dapat menjumpainya di rumah makan khas Karo.
Masih Banyak Lagi Kuliner Khas Karo  yang akan disajikan pada kegiatan Festival Budaya Nusantara yang akan diselenggarakan di Lapangan A Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tanggal 1 April 2012. Untuk itu jangan lupa untuk mencicipi kuliner khas Karo tersebut. Nikmati kulinernya, lestarikan budayanya.Festival Budaya Nusantara 2012, Cintai Budayaku, Sekarang dan selamanya!"
Hmm... bagaimana ya rasanya memakan tanah liat yang dipanggang, tapi untuk warga yang satu ini adalah jagonya makan tanah liat. Bagi warga Tuban, Jawa timur memakan tanah lait panggang tak berbeda seperti kita memakan stik coklat. Rasima, sang penjual Ampo, mengatakan bahwa tidak ada resep untuk memasak tanah tersebut. Dia hanya mencari tanah yang bersih yang bebas dari kerikil, kemudian ditumbuk dan dipadatkan sehingga berbentuk segi empat.

Kemudian, mengikisnya dengan stik dan membentuknya seperti gulungan. Tanah yang sudah menggulung itu kemudian dibakar dan diasapi selama 1 jam, lalu jadilah sebagai snack atau makanan ringan yang siap dimakan. Rasima biasanya menjualnya dipasar dan sehari dia bisa mempunyai penghasilan sekitar Rp 20 ribu untuk menghidupi keluarganya.

Tuban merupakan satu-satunya tempat di dunia yang memakan tanah panggang. Memang ada orang-orang lain di dunia yang suka makan pasir, dan benda aneh lainnya, tapi tidak ada yang memakan tanah panggang.
Salah seorang warga Tuban mengatakan bahwa dia sudah memakan ampo sejak dia masih kecil dan ampo mendinginkan perutnya. Berikut ini cara membuatnya : Makanan dari tanah liat yang diberi nama "Ampo" ini sudah menjadi makanan tradisional yang dipercaya masyarakat Tuban dapat menguatkan sistem pencernaan. Bahkan memakan tanah liat juga dipercaya sebagai obat yang dapat mengobati beberapa macam penyakit.

1. Pisahkan Tanah Liat Dengan Kerikil dan Pasir

olah menu lezat tanah liat

Pada tahap ini tanah dipilah-pilah antara yang lembut dan yang kasar. Seperti halnya membuat adonan jajanan, maka keseragaman tanah menentukan kenikmatan dan kepulenan cemilan yang dihasilkan nantinya.

2. Bentuk Tanah Menjadi Kotak-Kotak


Kalau kita membuat kue ada istilah kalis, ya disini juga demikian, membuat adonan tanh liat menajdi bentuk kotak menunjukan bahwa adonan sudah kalis. Kalis sendiri berarti komposisi tanah dan air sudah merata pada setiap bagian adonan. Ciri adonan tanah liat yang kalis dilihat dari sudah tidak lengket pada telapak tangan.

3. Bentuk Stick/batangan


Tanah liat dibentuk menjadi stik, jika anda lihat sepintas pembuatannya
 mirip dengan pembuatan wafer stick atau astor.

4. Bakar Tanah Liat


Setelah tanah liat dibentuk menjadi stick, kemudian dipanggang diatas tungku tradisional sampai mengeras dan kering. Seperti terlihat pada gambar, tanah liat diletakkan diatas wajan dengan pemanasan tungku dan kayu.

5. Disajikan


Setelah semua proses dilalui maka tanah liat siap disajikan di meja untuk jadi teman ngobrol dan nonton.
Kalau Anda penasaran dan cukup berani silahkan berkunjung ke tuban dan mencicipinya sendiri. Anda juga bisa meminta untuk membungkusnya sebagai oleh-oleh keluarga dirumah. Tentunya menikmati bersama keluarga akan membawa kenikmatan tersendiri. Bagaimana, Anda tertarik?

  Benarkah Makan Tanah Baik U Gizi ?
By heniputra
Benarkah Makan Tanah Bagus untuk Perut. Bagi kebanyakan orang di dunia, makan lumpur adalah hal yang menjijikkan. Namun, kita sering menemukan, anak-anak sering tidak sengaja memakan lumpur saat bermain.
Tapi tahukah Anda, ternyata lumpur sangat baik bagi perut. Menurut hasil penelitian, manusia geophagy memakan lumpur rupanya untuk melindungi lambung karena dapat melindungi terhadap racun, parasit dan pathogens.
Menurut Sera Young, peneliti dari Cornell University dan yang menjadi penulis utama dalam penelitian ini mengungkapkan, manusia geophagy berasal dari Hippocrates yang sudah ada sejak 2000 tahun lalu. Sejak saat itulah terus dilaporkan di setiap tempat adanya orang yang memakan tanah.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOg0yo0wUonkjQS46lKHCVcLR7suJUhxGDWjidIf_3D_9q-K2dC6fb6OXuozL2TFAveyOlM7sjhmGksvst1TlXqL3K3kBau6MHK-173XilJjSPg2deZvydGxVJL2vRgqHcQprpbm_3jTk/s1600/t7fkveqi.jpgNamun, para ilmuwan sampai sekarang tidak bisa menjelaskan mengapa orang suka memakan tanah. Beberapa peneliti berpikir, geophagy adalah konsekuensi dari kekurangan makanan. Dengan kata lain, orang memakan tanah untuk mengurangi rasa sakit akibat kelaparan, meskipun tidak memberikan nilai gizi.

Penjelasan lain karena mengkonsumsi tanah dinilai mengandung gizi karena nutrisi mereka berkurang seperti; kalsium, dan zat besi. Di sisi lain, tanah dinilai mempunyai zat yang efektif dapat menjadi bakteri baik melindungi dari racun dan bakteri buruk.

Sebuah studi mengindikasikan, pada umumnya orang-orang makan tanah pada saat persediaan makanan menipis. Ketika mereka makan tanah, mereka hanya makan dalam jumlah sedikit. Geophagy digambarkan secara umum pada perempuan di awal kehamilan dan balita
Menurut hipotesis yang ditemukan, bahwa nutrisi yang ditemukan sangat sedikit yang sesuai. Lebih dari itu, hipotesis disesuaikan dengan data yang ada sesuai dengan penemuan dalam penelitian.
Kategori kedua, menurut Young, yang sensitif terhadap racun parasit tergantung pada dirinya sendiri dan keturunan keluarga. Selain itu, geophagy yang paling umum berada di daerah beriklim tropis di mana mikroba bawaan makanan yang berlimpah.-by :berbagai sumber.
tanah ulat dan rumput diramu jadi makanan lezat dan berprotein

You Might Also Like

1 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images