Jabatan Ayah Dicopot Gubernur, Anak Eks Pj Walkot Makassar Curhat di Medsos

Minggu, Juni 28, 2020

"...letakkan pula dunia dan kekuasaan yang bapak punya di hati, jangan hanya di tangan", kalimat pada Paragraf terakhir dari Nurul Maisuri anak mantan Pj Wali Kota Makassar Yusran Yusuf, akan curhatnya di akun Instagram miliknya soal pencopotan ayahnya dari Pj Wali Kota Makassar oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. 

Yusran sebelumnya dicopot karena masih tingginya angka positif Corona (COVID-19).
Curhatan itu disampaikan Nurul di akun Instagram miliknya @nurulmaisuri sesaat setelah ayahnya menyerahkan jabatan Pj Walkot Makassar kepada Rudy Djamaluddin pada Jumat (27/6/2020) kemarin. Nurul menyampaikan curhatannya kepada Nurdin sembari menampilkan foto keluarga besarnya bersama Nurdin.

Detik.com sudah mengontak Nurul terkait curhatannya tersebut, namun belum ada jawaban. Demikian halnya dengan ayah Nurul, Prof Yusran, dia belum berkomentar saat ditanya terkait curhatan anaknya.

Nurul Maisuri mengatakan ayahnya merintis karier dari nol. Nurul menuturkan mereka juga bukan berasal dari keluarga terpandang.

"Kami sekeluarga bukan berasal dari keluarga terpandang, ayah saya merintis karier dari nol dengan kakinya sendiri, dan alhamdulillah dapat mencapai impiannya di kampus menjadi seorang dekan," tulis Nurul.

Berikut curhatan lengkap Nurul, Teruntuk Gubernur kami, Prof. Nurdin Abdullah.

Saya merasa perlu menuliskan ini karena menyangkut keluarga saya terkhususnya ayah saya, orang yang paling saya cintai. Saya sudah mengenal bapak sejak saya kecil sebagai teman ayah saya. Bahkan dari kecil saya sudah sangat mengidolakan bapak, bapak orang yang sangat baik dan dermawan.

Dari kecil, setiap tahunnya bahkan sampai tahun ini saya pasti sangat senang tiap hari Lebaran jika diajak orang tua saya berkunjung ke rumah bapak. Ketika bapak mencalonkan sebagai Gubernur Sulsel saya sangat berharap bapak terpilih. Bahkan keluarga besar saya memberi dukungan penuh kepada bapak setelah mengetahui pribadi dan kepemimpinan bapak dari cerita ayah saya. Sudah dua tahun berlalu sejak bapak terpilih tapi stiker kampanye bapak masih tertempel di depan pintu rumah saya, bahkan dulu saya berharap bapak bukan hanya menjadi gubernur tapi dapat menjadi seorang presiden nantinya, semoga setiap jalan bapak akan dimudahkan oleh Allah SWT.

Kami sekeluarga bukan berasal dari keluarga terpandang, ayah saya merintis karir dari 0 dengan kakinya sendiri, dan alhamdulillah dapat mencapai impiannya di kampus menjadi seorang dekan. Pada saat periode keduanya, bapak memanggil ayah saya untuk bekerja sama di provinsi. Jujur keputusan yang sangat berat bagi ayah saya untuk meninggalkan apa yang sudah ia mulai dari 0 dengan keringatnya sendiri. Tapi ayah saya memilih untuk membantu bapak di provinsi, dan menjadi ketua Bapelitbanda. Tidak lama setelah itu, bapak kembali memilih ayah saya untuk menjadi Pj Wali Kota Makassar, sungguh sesuatu yang tidak pernah kami mimpikan. Namun, dalam waktu yang singkat bapak juga kembali menurunkan ayah saya. Jujur, saya sangat kecewa, bapak dengan mudahnya menempatkan dan menurunkan seseorang. Apakah evaluasi dapat dinilai dalam waktu kurang dari dua bulan? Dari awal, bapak yang menarik ayah saya ke dunia pemerintahan namun bapak pula yang menjatuhkan ayah saya. Secara tidak langsung dengan cara ini bapak telah merusak karir ayah saya dan juga merusak nama baiknya di luar sana.

Namun saya yakin orang yang mengenal ayah saya pasti tahu ayah saya orang seperti apa. Hari ini telah resmi ayah saya tidak lagi menjadi pj walikota, bapak menempatkan kembali ayah saya menjadi ketua Bappelitbanda. Namun, ayah saya memilih untuk kembali ke kampus, tempat dimana ia memulai karirnya dari awal, tempat dimana ia dihargai oleh orang lain, dan saya ikut senang dengan keputusan ayah saya untuk kembali ke kampus, semoga apa yang terjadi merupakan jalan terbaik dari Allah SWT. Aamiin.

Saya sama sekali tidak menaruh dendam pada bapak atas apa yang baru saja terjadi, bapak pemimpin kami, saya sangat menghargai setiap keputusan bapak. Saya yakin bapak pemimpin yang baik, semoga tiap keputusan yang diambil tidak akan disesali nantinya. Saya tidak tahu apakah tulisan saya dapat sampai kepada bapak, saya sadar saya bukan siapa-siapa. Tapi saya berharap tidak akan ada orang lain yang merasakan ini, cukup kami saja.

Saya selalu mendoakan yang terbaik bagi bapak dan keluarga. Setiap perbuatan akan dibalas oleh Allah SWT sesuai dengan porsinya.

Bapak adalah pemimpin kami semua, letakkan pula dunia dunia, dan kekuasaan yang bapak punya di hati, jangan hanya di tangan. Maaf jika ada kata yang kurang berkenan. Saya sangat menantikan Sulawesi Selatan yang lebih baik ke depannya, Pak.

(nvl/idh)

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images