Masuk Makassar dan SK Bebas Covid-19 : Pj Walkot Makassar

Minggu, Juni 28, 2020

Penerapannya dalam godok kordinasi Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, TNI dan Polri_
Penjabat (Pj) Walikota Makassar, Rudy Djamaluddin mengeluarkan kebijakan agar warga luar kota yang ingin masuk ke Kota Makassar harus memegang surat keterangan (SK) bebas Covid-19 akibat infeksi virus corona.

Dia menegaskan, surat keterangan  bebas infeksi 
virus corona ini bertujuan untuk menekan penularan dan penyebaran virus Covid 19.

Masuk Makassar dan  SK Bebas Covid-19 : Pj Walkot Makassar
"Jadi siapapun yang masuk ke Kota Makassar harus punya surat keterangan bebas Covid. Kita tidak pernah tahu, misal ada warga ke Kabupaten Maros jangan sampai di Maros dia tidak mematuhi aturan protokol kesehatan. Entah terpapar dimana lalu kembali ke Makassar membawa virus tanpa ada tanda-tanda. Nah, itu yang kita waspadai," kata Rudy lewat siaran pers, Sabtu (27/6).

Kasubag Humas Pemkot Makassar, Hamzah Bakri menyebutkan, kebijakan ini diputuskan dalam rapat kordinasi antara Rudy bersama jajaran Forkopimda Makassar, OPD dan seluruh camat, di Posko Induk Covid 19.

Rudy sekaligus menjabat sebagai Ketua Tim Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Kota Makassar.

"Tapi untuk penerapannya sendiri, kita masih menggodok dan berkordinasi dengan pihak terkait seperti Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, TNI dan Polri," tambah Rudy.

Sementara itu, data Covid-19 Kota Makassar pada Sabtu, (27/6) pukul 11.00 wita, positif mencapai 2.711 orang yang 1.752 diantaranya sementara perawatan, 836 dinyatakan sembuh dan 123 orang meninggal dunia.

Seiring dengan kebijakan SK bebas Covid ini, Rudy membentuk tim percepatan yang bermuara pada tiga konsep yakni unsur kepatuhan, unsur kejujuran dan saling pegang tangan untuk menyadarkan masyarakat.

Tiga unsur ini dinilai Rudy sangat penting karena jumlah pasien positif Covid-19 bertambah dikarenakan tidak patuhnya masyarakat terhadap protokol kesehatan. Mereka juga kerap tidak jujur jika sedang merasakan gejala flu.

Ditambahkan, pihaknya juga melibatkan tim dari Universitas Hasanuddin, tim epidemiologi yang memang mampu menggambarkan  bagaimana status terhadap suatu pandemi atau penyakit yang berdampak pada suatu populasi di masyarakat.

Tim ini nantinya berperan lakukan pendekatan yang lebih humanis kepada masyarakat yang masih belum paham tentang pentingnya mematuhi protokol kesehatan dan rapid test.

Seiring dengan langkah-langkah itu, Prof Rudy juga tetap memaksimalkan perangkat camat, lurah agar lebih massif berkomunikasi dengan RT/RW untuk selalu memantau warganya.

"Jadi nanti kita lihat di RT/RW mana yang   jumlah  positif warganya sudah tinggi akan kita akan lock down sementara atau kita bawa isolasi ke hotel," jelasnya seraya menambahkan, pihaknya berharap, dengan pendekatan persuasif seperti ini akan lebih cepat menekan angka penyebaran virus di Kota Makassar.

(svh/eks)

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images