Bukan Tim Sukses (BTS)

Kamis, Juni 04, 2020

"Kurang lihat, kurang baca, makanya susah itu terang-terangan menunjukkan dukungan"_, ada apaya..??, "yang jelas nanti nda golput jiki to "_ Ngutip ulasan anak anak muda itu karena peran mereka kelak, pula tidak sederhana dalam fungsi ketatanegaraan, generasi  pengganti mungkin juga jadi bagian pengambilan keputusan strategis di tingkat nasional maupun provinsi, kabupaten dan kota, indahkan  mereka dengan politik santun


Mereka Usia belasan strata Sma dan penganggur

Menurutnya tak mudah menunjukkan keberpihakan pada salah satu pilihan calon, berikut bincang ringan BTS, mengurai hal sederhana dipikiran mereka,
katanya, “apa ya...sulitnya karena  temangku, kakakku semua ji, juga baik dan peduli semuaji kuliat ".__"biasa juga saya ikutja apa napilih kakakku, apalagi kalo ortuku suruhka pilih itu "

kutebak pembicaraan mereka bahwa itu masih sifat teladan ke ortu, mungkin bisa juga ada rasa  humanisme, dalam sikap mereka,  atau jangan -jangan mereka sudah ngerasa pintar cari aman, entahlah..

Seseorang berkata, "ketika kePeDe- anku tiba, dan saya setuju dengan calon "A" , maka saya memilihnya, melaik statusnya"___; tapi seseorang yang lain menanggapi tentang si "A" dengan menunjukkan kelemahannya, Yang lain menjelas bahwa seolah hanya ingin melewati "pemilihan nanti" dengan baik tanpa ketahuan = siapa yang dipilihnya.


*meski pada akhirnya pilihan kadang ditentukan oleh nilai rupiah dalam selembar amplop, materi juga ikan bolu, visi-misi dan juga berdasar kedekatan emosional....< kutebak saja lagi

Mungkin dibenarkan ketika Rocky Gerung mengemas teks kebenaran memilih dengan latar belakang memahami keadaan si calon tersebut, dan mau menerima perubahan baik.

Katanya “ ya...semestinya kita Pahamlah siapa dia,  dan tentu saja ia tidak asing dengan bacaan atas keperihan masyarakat, maksudnya penderitaan rakyat itu kau turun baca langsung dari matanya, bukan lihat air matanya di facebook", __

Jika ia orang Maros, meskipun telah memenuh jelas pilihannya maka ia tetap mengakrapi tokoh  lain, sebagai mana sifat orang Maros sebagiannya humanisme dalam menghadapi perbedaan pikiran dengan sikap toleran dan lebih mengutamakan perdamaian_ Tebak lagi ini....


Kutipan bijak dari buku "Fihi ma fihi"
”setelah kontemplasi inilah jalan panjang yang damai, ketimbang judes kepada perbuatan orang, terlebih jika mencoba nyerang dengan blacklist”

(Bukan Tim Sukses, maka tak mudah menunjukkan di mana berpihak pada salah satu calon atau pilihan),

Mungkin kita lupa, bahwa dalam pilihan ada kehendak yang menyertai satu sisi dari diri kita, dan satu bagian dari sesuatu yang dititp entah itu media atau mungkin bisikbisik tetangga.

Mungkin tak mudah memilih bukanlah sikap yang tepat di zaman ini. Namun dalam kata bijak Huizinga (sejarawan Belanda ) mengungkapan "berhitung...maka itulah kelembutan, kebaikan hati, dan moderasi”.
__________
Catatan Tulis tulis saja_

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images