Aksi Wisata Kuliner Maros PTB

Sabtu, Juli 04, 2020

Maros.Mei.2012: Nganga di Pantai Tak Berombak/ PTB, ramai  dengan meneropong kunjungan sore dengan pejalan santai dan senja telah deretan gerobak jajanan santap malam juga cafe sekitaran deretan ruko. Aksi Wisata adalah bayang-bayang hiruk-pikuk malam, nan  mulai meremang mengitari pinggiran area kolam raksasa ini, ketika jam malam efektif dengan seberapa tangan menarik-narik, ya tangan sahabat, keluarga, pacar juga tangan setan untuk nongkrong di wisata kuliner PTB Maros.

Emulsi keindahan malam warna-warni  dalam terang lampu-lampu jalan sedang
 asap warung ayam bakar nan tetap membias dari  permukaan air kolam, ya sangat indah seolah pelangi yang menyembul dikegelapan.
Aksi Kuliner Malam PTB Maros.

Aksi Lampu Kolam Raksasa PTB Maros
Kota Kabupaten dengan trans atau lintas kemanapun di kab sul-sel ini, mengenalkan daerah ini dalam keurbanan-nya. Dulu maros ini tempat perundingan ,tanah tempat membuat perjanjian dari 2 kerajaan besal Bone -Gowa. nan mengenalkan istilah "Pallantikan". (kelak membahasnya)
Menikmati waktu bersantai selepas rutinitas harian di area dengan pintu utama diapit taman yang indah pada kirikanan jalanan masuk, juga dengan bangku terpanjang sebagai pembatas kolam yang pastinya memberikan kesan berbeda dibandingkan ketika kau jauh dari wisata kuliner PTB Malam, dan aksi selalu ada di sini.

Aksi : anak muda gandrung tari shuffle di wisata kuliner ptb 10-2012
Ajakan nongkrong malam di kuliner PTB Maros. merupakan Tawaran segala jenis buah untuk juice, ayam bakar, bakso, tahu isi hingga "lonte tengah malam", upsss... bencong pun tak terkecuali. Maka "tak berombak berarti tak menakutkan, agar kamu tahu yang sesungguhnya, bahwa ombak sebagai pelengkap kekuatan tak selalu kita harap". Tak berombak ada yang mendefenisikan tempat menunggu kekasih yang datang bersama ombak, sesuatu yang turut memengaruhi perkembangan moral juga perekonomian, dan kuliner malam PTB Maros adalah dunia tawar-menawar, baik dan buruk, gelap dan terang, ya sebuah pilihan hitam-putih yang berlangsung malam hingga dini hari.....

Suasana nyaman dan aksi kuliner dengan menu khas Bugis Makassar semisal Coto dan Pallubasa tersedia untuk memanjakan lidah Anda, di sana ada Pak Nurdin Tuppu,

Boncengmu Dari pinggir sungai Kassi Maros  menuju  wisata kuliner  dengan scooter tua taon 60-an, tak ada lain kecuali  melenggang di jalan-jalan dan tanganmu memeluk erat, uh...henti di tengah kuliner , hari senja dan musim yang tak lekang meninggalkan jejak kemarau. 


Otw Kuliner PTBDari titik nol Turikale ke PTB Wisata Kuliner, mengendus rute  2 jalur, Kataku "pilih lewat jalan poros tembus lampu merah atau lewat arus sungai belakang rumah tembus ke pantai tak berombak?, katamu "pilih lewat belakang sebab tanpa helm", area belakang tampak sasana panahan juga pasar rakyat jajakan bursa cakar/ pakaian rombengan dan belakang los panjang ini ditandai dengan catatan x muda-mudi malam ?, __Benar bahwa hiruk-pikuk kota adalah tempat pilihan, keadaan yg memengaruhi pula perkembangan perubahan sosial. Katamu "kak, perubahan begitu mendadak dan mengapit lengan anak-anak kita, mereka bermimpi akan keterbukaan dan kebebasan,  mereka lahir di sini mengendap.., mengerang apakah nilai ini dapat bertahan ?"_ Tak dipungkiri pula bahwa sesi carut marut malam dunia di PTB tidaklah menjadi bekas luka menghitam, setelah satpol pp meruang, mungkin hal ini termasuk hingar-derap perkotaan zaman sekarang

 Catatan X : ketika jam malam tak lagi berlaku efektif bagi remaja pada 
sikap temu bebas di tempat gelap, tentu banyak apa-apanya, meremang pula bahwa remaja saat ini lebih hang out di café sampai larut, catatan malam dan pergaulan yang tidak lagi hanya 
sebatas teman biasa namun mulai mengarah 

Se-pikir dan sepeminuman teh di bantaran kolam PTB,
Maros 2012 : gejolak perkembangan intensif. Globalisasi dan area Cyber city berdampak sebagai ciri kekotaan yang lebih terbuka menerima teknologi maupun ide-ide dan perubahan budaya baru terbentuk. Globalisasi Reformasi dan Hiruk-pikuk gerakan yang mengantar pada simpony ambisi diri secara perlahan, anak muda dan  kebiasaan mencari hiburan malam dapat menyeret ke perbuatan maksiat. Di tempat-tempat hiburan seseorang dapat terseret pada pergaulan bebas, hingga konsumsi narkoba (semoga tidak terjadi) 
Bencong PTB "suka Karokean di samping BPD
Aksi "Lari Salai " di PTB Maros
Kota gemerlap penyanggah ibu kota provinsi, di sini mengemaskan istilah lari salai, semisal penunjukan gaya hidup sekelompok remaja  "dugem", 

Dan lintasan mata ini menangkap dominasi  remaja yang sekadar kumpul dengan teman, mencari kenalan, menikmati musik, melepas penat, hingga minum minuman beralkohol di taman depan arah jalan poros, juga karokean hingga pagi pada stand cafe dan musik depan BPD, tak ketinggalan waria pada jam tengah malam menunggu dijajanin mungkin juga digagahi, 

Lari salai istilah populer dengan  harga pelacur maros petebe akhirnya terdengar hingga ke Jakarta, tentang tarif sebungkus indomi dan sebungkus  rokok marlboro putih. Mengejutkan sebuah perusahaan penyedia jasa wanita bagi kalangan pejabat tertarik untuk menjadikannya asset berharga bagi perusahaaannya. yah link dengan sebuah cara yang tak terduga akhirnya merangsang pe-rekrutan oleh perusahaan , dan pandanku kedepan akan hal ini bahwa juga tambahan pelacur kampung tersebut jika terekrut, di sana mereka akan dilatih, didandani untuk dijadikan pelacur kelas atas yang beroperasi di hotel bintang lima Jakarta, wow 

Malam larut dan pinggiran PTB meremang  pasangan muda-mudi, sesuatu yang tak harus ditutupi atau tabu,  pada akhirnya terasa juga pedih jiwa dan nyanyian kolam raksasa ini terasa seolah pantai betulan dengan suara ombak bergemuruh_. Menikmati malam di wisata kuliner memang memberikan kesan yang romantis menguatkan suasana kekinian , seolah helatan makna idiom masa lalu "Marusu Butta Salewangan " perlahan-lahan pergi dan  tak pernah kembali_ 

JUMAT, OKTOBER 05, 2012__

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images