Jejak Perkembangan Sastra- Kampus

Senin, November 28, 2011

Kiprah perkembangan sastra kampus,  ulasan tulis menulis mahasiswa jurusan bahasa di STKIP Maros. Dunia kampus jejak tempat menempa diri, membangun pengetahuan ke-sastra-an, tentang teori juga sejarah sastra. Hari, ketika nilai kehidupan dibantai, mengerang pula carut-marut pada  papan tempat ke-karya-an, jerit  memenuh, segala problem bangsa mereka tuliskan, teriakkan...

Jejak dunia kampus adalah sejarah yang tak akan lekang memberikan pengajaran kepada diri mereka sendiri, tentang menuliskan metafora menjadi teks sastra, dan dalam harapan muda mereka, sesuatu bergerak dengan tampak tenang ?, Se-arung puisi mengalir hingga kepantai, tempat segala perih juga impian di istirahatkan, tersenyumlah dek, hari ini pasti milikmu, aih..manis. Simak selanjutnya jejak mahasiswa sastra di kampus stkip Maros

apresiasi puisi Mardianto di jejak sastra kampus













Jejak Perkembangan Sastra- Kampus

Sastra kampus sedang berkuat, tampak akhir kajian mereka tiba ke-launching buku antologi puisi dalam jurusan ke-karyaan himpunan, mereka anak-anak HIMABAS Himpunan Mahasiswa Bahasa. Tampak etos kuras keringat dalam buku berjudul,"Titipan Langit".

Sebuah buku antologi puisi, hasil corat-coret Mahasiswa di Himpunan Bahasa STKIP Yapim Maros, untuk mengatakan "mereka berani", sebab menapaki terang dalam penulisan ke penciptaan puisi, sebuah buku ada ditanganku, antologi puisi "Titipan Langit", ah ...ini sungguh dari langit ya...?, sebab kubaca beberapa peristiwa tentang budaya religi dan peristiwa penting yang coba mereka ungkapkan , seolah-olah sebuah " panduan harian", atau ku sebut "beberapa kata bijak", sumbangsih terpenting dalam Jejak Perkembangan Sastra- Kampus.
sebuah jalan panjang terhampar adalah pledoi warna-warni yang menggemaskan jika kau peduli dan merajutnya.

.......mereka bertahan, berkuda-kuda sambil sesekali menatap langit.....

Siapa mereka ?, sastrawan-kah.. atau penyair ?, "bukan", mereka penggit sastra dan menuliskan semua peristiwa hidup juga nuansa perasaan, dengan atau tanpa perasaan bangga. Sesuatu telah mereka petakan, endapkan, dalam tumpahan, jerit, senyum, tangis, juga hujan, sesuatu dari langit, atau petir, tapi bukannya ini musim kemarau ?.

Karya sastra jatuh di ruang gelap,  maka dian dalam teks terangkai  sendiri", (cuplik puisi Muh.Saleh (2008). _ Jejak Perkembangan Sastra- Kampus, sekumpulan catatan bagai "layangan" menerjang udara menuju surga juga melintasi neraka_ Tulis kaimuddin mbck
____
Sang baco.web.id_28|11|11
Jejak Perkembangan Sastra- Kampus,
menandai lounching buku antologi puisi berjudul
: Titipan Langit. Link Terkait  (launching-ke-bedah-buku-antologi-puisi..)

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images