Cara Mudah Tulis Cerpen dan Novel

Kamis, November 24, 2011

Tulis cerpen-novel, ya ..sesuka kamu sajalah.. misalnya obyek lokasi cerita di sebuah perkampungan tapi kau hendak merubahnya berada di pulau, atau si pelaku pada kisah nyata adalah seorang pria. Ketika diubah jadi cerpen, jenis kelamin-nya kita ubah jadi wanita. Atau, kisah nyata ini terjadi di Kab. Maros, tapi pada cerpennya diubah menjadi New York. Semua perubahan dari anda boleh-boleh saja. Asalkan cerita yang kita buat tetap logis (masuk akal) dan menarik"

  "Terbebani" dalam menulis cerpen dan novel?


Menulis cerpen atau novel sama saja, bedanya adalah jika novel maka di panjangkan kisahnya, terdapat pendapat seperti ini, "bagi mereka yang ingin menjadi novelis besar, tak ada salahnya memulai karir dengan menulis cerpen terlebih dahulu". Menurutku pendapat ini tidak sepenuhnya benar, sebab yang terpenting adalah memulai...dan tidak  merasa “terbebani” oleh hal-hal yang melekat pada kisah nyata tersebut, sebab kita bisa mengubah semuanya sesuka kita, termaksud pada paparan sebelumnya.

Cara Mudah Tulis Cerpen dan Novel
Rumus kerangka membuat cerpen atau novel
1.Tentukan  Tema. sebab inilah yang menjadi benang merah ketika seorang cerpenis atau novelis mulai bekerja. Seperti dalam karya non fiksi didalamnya terdapat gagasan utama, dalam cerpen atau novel demikian juga adanya, gagasan utamanya tetap harus terasa kuat, dan harapan penulis kepada pembaca usai bacaannya maka karya tersebut :  terasa seperti mengalami keadaan dalam cerita dengan penguatan kompleksitas / pengaitan banyak obyek yang memenuhi peristiwa dengan penuh kesan.
 
2. Alur. dalam aplikasi pembuatan cerpen atau novel sebisa mungkin dengan memulai tangga pertama atau kebanyakan istilah menyebutnya sebagai pembukaan, lalu pemunculan konflik pada akhirnya hingga sang pengarang mengakhiri sebuah cerita. Dalam etape alur ini hindarilah hal bertele-tele dan berlama-lama dalam pembukaan cerita sehingga bagian konflik dan penyelesainnya juga tidak menggantung. Sebuah pendapat mengatakan bahwa "porsi masing-masing perlu diseimbangkan agar cerita menjadi utuh". Menurutku pendekkan saja pembukaannya dan konsenlah mengantar pembaca hingga ke klimaks cerita, sebagai prioritas capaian apresiasi dari pembaca.

3. Karakter tokoh. Dalam cerpen atau novel, usahakan tokoh tidak terlalu banyak. Justru, yang paling penting adalah bagaimana membuah tokoh rekaan dalam sebuah cerpen tersebut bisa dikenang oleh pembaca, mungkin dengan menguatkan kearifan pada tokoh utama atau peralihan pada tokoh utama dari buruk laku menjadi baik, dapat juga demikian.

4. Dialog. Dalam membangun dialog : bangunlah  kekuatan kata-kata yang keluar dari sang tokoh utama atau sebuah teks yang menggugah, menginspirasi atau memberikan kesan khas pada sang tokoh yang mengucapkannya, dan yang lebih penting dan rahasia adalah si tokoh utama mendapat cinta dan pembelaan dari si reseptor atau pembaca.

5. Setting. Tempat kejadian usahakan begitu dekat dengan pembaca. Jika sulit, imajinasikan dan narasikan tempat-tempat itu agar terkesan khas sehingga pembaca akan bisa merasakan seolah-olah tempat itu ada, mungkin pilihan teks atau kata yang anda selipkan membuat metafora pembaca berilusi atau berhalusinasi tentang settingan tempat tersebut, contoh jika anda obyek cerita berada di pantai kaitkanlah : perahu, ombak , pasir putih pulau yang tampak jauh, layar perahu ..dll, dan jika anda ingin lebih sandingkanlah cerita dengan cerdas tentang senja misalnya.

6. Ketepatan waktu, maka perhatikanlah sepenggal kisah. maksud kami hindari terlampau mendedahkan kisah sang tokoh dalam rentang waktu berhari-hari atau berbulan-bulan. Bahkan, kisah satu jam bahkan 10 menit sang tokoh pun cukup asalkan memang menarik dalam konsep anda menyusun cerita secara menarik juga hindari peristiwa berulang sebab hal ini dapat membuat monoton atau jenuh.

Perangkat Imajinasi dalam tulis cerpen atau novel
1. Taruh seseorang di atas pohon.
2. Lempari dia dengan batu.
3. Gergajilah pohon tersebut dari bawah
4. Buat dia turun.: mungkin dengan mengasapinya dari bawah atau dapat juga dengan mendekatkan sarang semut kebatang pohon atau mungkin juga dengan memasang sarang tawon pada ranting yang paling bawah.

Kelihatannya aneh, tapi coba pikirkan baik-baik, karena saran ini bisa diterapkan oleh penulis mana saja. Nah, ikuti langkah-langkah perencanaan seperti yang disarankan di bawah kalau ingin menulis cerpen-cerpen yang hebat.

Ide Tulis Cerpen atau Novel sebab Kisah Nyata
Perlu juga di ingat jangan menutup ruang anda membuat cerita sebab kisah nyata, banyak cerpen juga novel si pengarangnya  menulis berdasarkan kisah nyata, baik itu pengalaman pribadi maupun pengalaman orang lain atau kejadian tertentu yang dilihat oleh si pengarang. meskipun kisah nyata tersebut hanyalah sebuah IDE. Sebagai ide, kita bebas mengembangkannya. Mau kita ubah ceritanya, ditambahi, dikurangi, dan seterusnya, semua terserah kita. Tak ada yang melarang. Toh kisah nyata itu bukan sebuah sejarah, hanya peristiwa sehari-hari yang biasa.

Memang, bukan berarti kita tidak boleh membuat cerpen yang isinya sama persis dengan kisah nyatanya. Ya boleh-boleh saja, dong. Yang saya maksud pada topik ini adalah: Kita jangan sampai berpikir bahwa cerpen yang kita tulis tidak boleh merubah sedikit pun kisah nyatanya. Sebab sekali lagi, kisah nyata tersebut bukan sebuah sejarah. Sekadar berbagi tips, berikut adalah contoh langkah-langkah yang bisa kita lakukan dalam mengubah sebuah kisah nyata menjadi cerpen.

• Carilah bagian dari kisah nyata itu yang kita anggap menarik. Bagian yang kurang menarik, atau tidak menarik sama sekali, lupakan saja.
• Galilah bagian yang menarik tersebut, lalu kembangkan ceritanya sesuai keinginan kita.
• Kalau perlu, carilah sudut pandang yang unik, agar ceritanya menjadi lebih bagus.

Setelah itu, kita bisa langsung menulis cerpennya. Saat menulis ini, kita sudah boleh membuang jauh-jauh si kisah nyata tersebut. Lupakan saja. Toh kita sudah punya modal berupa ke-3 poin di atas.

Penguatan Penulisan Cerita
Kembangkan suatu masalah yang harus diselesaikan si tokoh utama tadi. Contoh, Kesalahpahaman, kesalahan identitas, kesempatan yang hilang, dan sebagainya. Juga tunjukkan bagaimana tokoh Anda akhirnya mengatasi masalah itu. Pada beberapa cerita, hal terakhir ini seringkali juga sekaligus digunakan sebagai tempat memunculkan pesan yang ingin disampaikan penulis. Contoh, Kekuatan cinta, kebaikan mengalahkan kejahatan, kejujuran adalah kebijakan terbaik, persatuan membawa kekuatan, juga bahwa si tokoh utama telah melakukan proses yang baik atau berhasil dalam tantangan dsb.

Ketika Anda selesai menulis, selalu (dan selalu) periksa kembali pekerjaan Anda dan perhatikan ejaan, tanda baca dan tata bahasa. Jangan menyia-nyiakan kerja keras Anda dengan menampilkan kesan tidak profesional pada pembaca Anda. Jika masih ragu endapkan saja.____ wassalam, catatan ini sekedar berbagi saja bukan mengajari ok, by kaimuddin mbck

You Might Also Like

1 comments

  1. Wow, berharga banget ilmunya, terimakasih, dan doakan saya supaya bisa menyelesaikan suatu novel. SUKSES juga ya buat si empunya nih blog. :)

    BalasHapus

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images